Grand Elty Sabet Inspiring Program
Lampung CSR Award 2017, Konservasi Mangrove Menginspirasi
KALIANDA – Upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan Grand Elty Krakatoa berbuah prestasi. Ini setelah Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficarco menobatkan Grand Elty Krakatoa mendapatkan piagam penghargaan Inspiring Program dalam Lampung Corporate Social Responsibility Award 2017 yang digelar di Swiss Bell Hotel, Bandarlampung, Rabu (18/10) malam. Ya, Grand Elty menjadi inspirasi sebagai perusahaan yang dalam perjalanan bisnisnya melakukan pelestarian lingkungan dengan cara menjalankan program konservasi mangrove di kawasan Desa Meraklebantung, Kecamatan Kalianda. Dilokasi itu, sekitar lima hektar lahan yang tadinya merupakan daerah banjir dan kotor kini menjadi hijau karena ada 15 ribu tanaman mangrove yang ditanam dilokasi itu. Tak hanya itu, program pelestarian lingkungan itu juga dapat memberdayakan masyarakat setempat yang bertugas menjadi penjaga dan perawat hutan mangrove. Manager Operasional Grand Elty Krakatoa Yundi Luqmansyah mengaku tak pernah menyangka jika Grand Elty bisa mendapatkan penghargaan tersebut. Sebab, kata Yundi, kehadiran pihak Grand Elty ke acara Lampung Corporate Social Responsibility Award 2017 itu sebagai tamu undangan dari Pemprov Lampung. “Kalau tidak salah ada 73 perusahaan yang diundang. Nggak nyangka juga ya. Penghargaan ini surprise bagi kami,” kata Yundi didampingi Sekretaris General Manager Grand Elty Silvy saat berbincang dengan Radar Lamsel kemarin. Kendati begitu, Yundi bersyukur atas apa yang diraih tersebut. Sebab, sejauh ini pihaknya tidak pernah membidik penghargaan tersebut atas pengembangan konservasi mangrove yang dilakukan. “Memang pihak Pemprov melakukan penilaian sebelum kegiatan ini. Kami sempat mempresentasikan mengenai konservasi mangrove tersebut kepada tim penilai,” ungkap dia. Yundi mengakui bahwa penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi Grand Elty dan seluruh managemen untuk dapat meningkatkan kinerja. Utamanya dalam memposisikan diri bahwa keberadaan Grand Elty bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya lingkungan di Desa Merakbelantung, Kecamatan Kalianda. “Ini motivasi bagi kami. Kedepan kami akan terus melakukan terobosan dalam pemberdayaan masyarakat dan lingkungan,” ungkap dia. Disinggung mengenai konsep konservasi mangrove yang dilakukan? Yundi menceritakan bahwa konservasi itu mulai dilakukan sejak 2012 lalu. Gagasan dalam menjalankan program tersebut dilatarbelakangi adanya kawasan disekitar Grand Elty kerap dilanda banjir saat musim hujan dan air laut pasang. Selain itu, kawasan tersebut juga kotor. Karena adanya persoalan itu akhirnya Grand Elty merumuskan program CSR perusahaan ke pelestarian lingkungan. Program tersebut juga melibatkan masyarakat dan tamu hotel yang ingin melakukan penanaman bibit mangrove. Hasilnya, apa yang dilakukan Grand Elty tersebut juga sempat dianugrahi sebagai penerima penghargaan Kalpataru dari Pemprov Lampung pada peringatan hari lingkungan hidup tahun 2015 tingkat Provinsi Lampung. (edw)Sumber: