Kemenag Dianggap Kurang Tanggap
KALIANDA – Pernyataan yang disampaikan Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Selatan mengenai kerusakan atap Madrasah Ibtida’iyah (MI) Nurul Ulum Desa Pardasuka Kecamatan Katibung mendapat sindiran dari masyarakat setempat. Masyarakat menilai Kemenag tidak tanggap atas kondisi yang dialami lembaga pendidikan tersebut. Pasalnya, keberadaan pemerintah dalam hal ini leading sector terkait tidak bisa mencarikan solusi atas kondisi yang dialami yayasan pendidikan tersebut. Padahal, kondisi bangunan sekolah itu sangat mengancam keselamatan para siswa. Seperti yang disampaikan Husni kepada Radar Lamsel, kemarin. Tokoh pemuda asal Desa Pardasuka, Kecamatan Katibung ini menganggap pemerintah dalam hal ini Kemenag Lamsel menyepelekan kondisi yang terjadi di MI Nurul Ulum. “Yang diperlukan yayasan itu sekarang ini adalah solusi dari pemerintah terkait dalam hal ini Kemenag Lamsel. Bukan menyuruh yayasan berinisiatif. Kalau hanya bisa memberikan saran untuk berinisiatif apa fungsi Kemenag,” tegas Husni, kemarin. Dia menambahkan, kehadiran pemerintah sangat diperlukan oleh yayasan tersebut untuk memberikan motifasi serta meterial. Terlebih, siswa yang menimba ilmu di tempat tersebut adalah warga Kabupaten Lamsel yang memiliki hak memperoleh pendidikan dan perlindungan dari pemerintah. “Kalau yayasan ini tidak punya inisiatif, tidak akan MI Nurul Ulum bisa berdisi sampai berpuluh-puluh tahun. Adanya sekolah tersebut sampai detik ini, karena inisiatif dari yayasan yang terus berupaya melanjutkan kelangsungan dunia pendidikan di Pardasuka. Saat keadaan mendesak seperti ini, pemerintah harus hadir memberikan solusi,” imbuhnya. Lebih jauh dia menyampaikan, jika pemerintah tidak bergerak cepat maka akan membawa dampak negatif bagi pemerintah daerah khususnya Kemenag. Sebab, apabila atap sekolah tersebut roboh ketika waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) maka pemerintah yang akan mendapat sorotan dari berbagai pihak. “Minimal ada bantuan rehab sementara. Karena, kalau atap itu roboh dan memakan korban yakni warga Lamsel yang sedang belajar maka seluruh lapisan masyarakat hingga jajaran pemerintahan dipusat akan menyalahkan pemerintah yang ada di daerahnya. Sebelum ini terlanjur, kami harap ada perhatian atau solusi dari kondisi ini,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama (Kemenag) wilayah Lamsel akhirnya turut berkomentar mengenai kerusakan atap Madrasah Ibtida’iyah (MI) Nurul Ulum Desa Pardasuka Kecamatan Katibung, yang mengancam keselamatan 92 siswa madrasah. Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Ashari, S.E., M.Pd mengatakan harus ada inisiatif yang dilakukan ketua yayasan MI Nurul Ulum untuk mengambil langkah perbaikan atap dengan cara musyawarah bersama wali murid. “Perlu inisiatif dari ketua yayasan, untuk mengambil langkah perbaikan sementara agar keselamatan siswa madrasah tidak terancam. Dengan musyawarah antara yayasan dan wali murid,” kata Ashari saat ditemui Radar Lamsel diruangannya, Selasa (31/10) kemarin. (idh)
Sumber: