Warga Protes Proyek Jalan Hotmix Terkesan Asal Jadi

Warga Protes Proyek Jalan Hotmix Terkesan Asal Jadi

KALIANDA – Peningkatan dan pembangunan jalan hotmix di Jalan Mahoni, RT 003/RW 001 Kelurahan Kalianda mendapat sorotan dari warga setempat. Pasalnya, pembangunan jalan yang menelan anggaran Rp. 411.780.000 itu dinilai tidak sesuai harapan. Ditengarai  kualitas pengerjaan jalan yang buruk dan tidak sesuai bestek menjadi penyebabnya. Dari pantauan Jum’at (15/12) lalu, sedikitnya, ada 7 titik lokasi jalan yang terkelupas. Namun, semua jalan hotmix yang terkelupas tersebut sudah diperbaiki dengan cara ditambal. Meski telah dilakukan penambalan, pembangunan jalan hotmix yang dikerjakan CV. Alam Sejahtera itu tetap menuai komentar dari warga yang menganggap proses pengerjaan jalan hotmix tersebut terkesan asal. Seperti yang diungkapkan oleh Fakhruddin (45), ia mengaku tidak merasa heran jika jalan hotmix itu banyak yang terkelupas. Sebab, warga menilai ketika proses pembangunan pihak pekerja tidak membangun jalan onderlagh lebih dulu. “Kalau tidak salah enggak pakai batu, langsung disiram aspal saja,” katanya saat ditemui Radar Lamsel dilokasi Jalan Mahoni, Kelurahan Wayurang. Kerusakan yang mengakibatkan banyaknya jalan terkelupas itu bukan karena dilindasi alat berat, menurut dia, hal itu disebabkan karena faktor kualitas jalan yang tidak sesuai. “Wong yang lewat cuma motor sama kendaraan pribadi kok. Tapi ya lihat sendiri, belum apa-apa sudah rusak,” keluhnya. Hal senada juga dikatakan Hariyono (56), ia juga merasa tidak kaget jika jalan hotmix itu sudah mengalami kerusakan parah. Menurut dia, persoalan yang menjadi penyebab rusaknya jalan itu karena pihak pekerja tidak melakukan proses pengerjaan dengan matang. “Tanah yang dibangun jalan ini kan dulunya bekas sawah, kemudian dibuat menjadi jalan tanah. Menurut saya, seharusnya pihak pekerja mengecek dulu, seberapa kuat tanah ini. Kalau perlu dibangun jalan onderlagh dulu, setelahnya baru hotmix,” ujarnya. Tetapi, lanjut dia, proses tersebut tidak dilakukan oleh pihak pekerja sehingga menyebabkan banyaknyak jalan yang rusak. “Kayaknya memang buru-buru, supaya cepat jadi,” katanya. (rnd)

Sumber: