Bagikan Kitab Suci, Geber Keliling Gunung Rajabasa, Kongkow di Pantai Kedu Warna

Bagikan Kitab Suci, Geber Keliling Gunung Rajabasa, Kongkow di Pantai Kedu Warna

Dari Bhakti Sosial HUT Salai Tabuan ke-I

Komunitas pecinta motor klasik dan custom Salai Tabuan Kalianda tepat berusia 1 tahun Minggu (14/1) kemarin. Pada perayaan hari jadi yang pertamanya ini, Salai Tabuan kembali menggelar bhakti sosial dengan membagikan ratusan kitab suci Al-Qur\'an dan Iqro\' serta \'geber\' bareng melalui rute Jalan Lingkar Gunung Rajabasa. Seperti apa keseruannya ? Laporan IDHO MAI SAPUTRA, KALIANDA Kekhusu\'an jama\'ah pengajian Al - Hidayah Kecamatan Kalianda yang tengah mendengarkan tausiah di Masjid Nurul Amal Desa Palembapang sedikit terganggu, kemarin. Penyebabnya adalah suara gemuruh dari knalpot puluhan kendaraan roda dua berkonsep klasik dan custom. Ya, komunitas motor \'Salai Tabuan\' memang sengaja hadir di penghujung acara sesuai dengan jadwal yang direncanakan sebelumnya. Para penggila motor classic dan custom asal Kota Kalianda ini sengaja datang untuk memberikan bantuan ratusan kitab suci Al - Qur\'an dan Iqro\' kepada para guru ngaji di desa tersebut dalam rangka memperingati hari jadi perdana nya, kemarin. Untuk sekedar informasi, komunitas motor Salai Tabuan lahir berdasarkan kesamaan rasa dan cinta terhadap motor klasik dan custom. Asal nama Salai Tabuan sendiri tercetus berdasarkan visi dan misi saat klub ini terbentuk pada 14 Januari 2017, lalu. Asal nama kata Salai Tabuan tidak hanya sekedar sarang lebah semata. Tetapi, lebih kepada falsafah lebah yang juga tertuang dalam hadist nabi Muhammad SAW yang berbunyi \"Lebah itu memakan makanan yang baik-baik dan mengeluarkan yang baik pula. Tidak jatuh tatkala menghinggapi dan tidak mematahkan yang dihinggapi,\" Hr. Ahmad (164-241H).[2] Musnad Ahmad, II h.199. \"FotoFalsafah inilah yg dipegang teguh oleh setiap anggota Salai Tabuan yang kini berjumlah sekitar 45 orang. Dimana setiap anggota dari komunitas ini bisa memberi manfaat bagi orang lain dan tidak meninggalkan kesan negatif dimata publik. Karena itu, Salai Tabuan selalu menekankan hablumminallah wa hablumminnannas melalui kegiatan ibadah berjemaah dan bakti sosial. Pada prinsipnya klub ini berusaha mencapai tujuan seperti yang disampaikan oleh Ust. Abdul Somad; \"Born to ride, ride to jannah\". Ya, atas dasar itu maka setiap kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini adalah membantu sesama yang membutuhkan. \"Dalam hari ulang tahun kami yang pertama ini, memang tidak banyak yang bisa kami berikan. Kitab suci ini dari sumbangan sukarela para anggota. Semoga membawa manfaat,\" kata Ketua Salai Tabuan Muslim Pranata dalam kegiatan tersebut. Bhakti sosial itu memang sengaja dipusatkan di Desa Palembapang. Karena, kebetulan pada saat yang bersamaan di masjid tersebut mendapat giliran kelompok pengajian bulanan Al - Hidayah Kecamatan Kalianda. \"Dari pada dana yang ada digunakan untuk keperluan menyewa perlengkapan, alangkah lebih bermanfaat jika sebesar-besarnya kami sumbangkan dalam bentuk Bhakti sosial ini,\" imbuhnya. Kepala Desa Palembapang Hendriadi, SH sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh komunitas Salai Tabuan tersebut. Sebab, dia menilai jarang sekali para klub motor yang ingin terlibat dalam kegiatan keagamaan seperti ini. \"Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi bagi club motor khususnya yang ada di Lamsel. Untuk Salai Tabuan, kami doakan supaya kedepan lebih baik dan terus membawa manfaat bagi sesama sesuai dengan falsafah nama klub motor ini,\" tegasnya. Usai kegiatan pemberian kitab suci  yang ditutup dengan sholat dzuhur berjamaah itu, puluhan anggota Salai Tabuan melanjutkan kegiatannya dengan geber keliling Gunung Rajabasa. Ya, rute itu memang menjadi jelajah favorit bagi para komunitas motor di Klainda khususnya. Puncak acara anniversary 1 tahun Salai Tabuan ini, dipusatkan di Pantai Kedu Warna Kalianda. Disana, sejumlah club\' motor seperti CBCL, HAMKA dan JapBalam juga diundang untuk memberikan doa dan berbagi kebahagian. Sebab, di lokasi yang sama juga terdapat kegiatan Pasar Pesisir yang digelar oleh Komunitas Pecinta Pariwisata (PETA) Lamsel. Tarian tradisional disuguhkan sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu undangan. Rasa suka cita terlihat berbaur menjadi satu dalam peringatan hari jadi Salai Tabuan yang pertama ini. Bahkan, para tamu undangan dan juga para anggota Salai Tabuan ikut menirukan tarian yang dibawakan oleh penari dari Sanggar Kuripan. Selain itu, berbagai hiburan musik akustik dan berbagai penampilan juga disuguhkan untuk menambah kemeriahan acara terseut. Disana juga, para tamu undangan telah disuguhkan hidangan makan malam dengan menu ikan bakar yang langsung diolah di lokasi. Berbagai jajanan khas daerah juga tersedia dalam kegiatan itu. Tak lupa juga, bagi para penggemar minuman kopi, \'Kalibata Coffe\' juga hadir karena owner nya merupakan anggota Salai Tabuan. (*) https://www.youtube.com/watch?v=_d9sWBrQk78

Sumber: