Gempa Bumi di Banten, BPBD Pastikan Lamsel Aman

Gempa Bumi di Banten, BPBD Pastikan Lamsel Aman

KALIANDA – Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala ricther (SR) mengguncang perairan laut yang berpusat di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sekitar pukul 13.34 WIB, Selasa (23/1) kemarin. Beruntung peristiwa ini tidak berdampak pada kawasan pesisir Kabupaten Lampung Selatan yang jaraknya cukup dekat dari lokasi tersebut. \"FotoDari informasi yang disampaikan BMKG melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamsel, titik gempa berada di koordinat 7,21 Lintang Selatan (LS) dan 105,91 Bujur Timur (BT) atau tepatnya 81 kilometer ke arah Barat Daya Kabupaten Lebak. Pusat gempa tersebut berada pada 10 kilometer dibawah permukaan laut. Kepala Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa Umar Yani memastikan, gempa bumi yang terjadi tidak dirasakan oleh warganya yang memang berada tidak jauh dari pusat gempa. Bahkan, dirinya sendiri tidak merasakan sesuatu akibat peristiwa tersebut. “Dimana ada gempa bumi ? saya tidak merasakan apa-apa. Padahal, dari tadi saya duduk santai. Warga juga tidak ada yang ribut atau heboh. Justru saya baru tahu setelah menerima telepon ini,” kata Umar kepada Radar Lamsel melalui sambungan telepon, sesaat usai gempa bumi. Hal senada dikatakan warga Desa Canti, Kecamatan Rajabasa Ismail. Pemilik warung makan di Pelabuhan Canti ini juga tidak merasakan goncangan sedikitpun pada saat terjadinya gempa bumi di Lebak. Bahkan, dia memastikan pelayaran Canti – Sebesi tetap berjalan normal. “Memang ombak nya besar dari beberapa hari yang lalu. Tetapi, kalau ada gempa bumi tidak kami rasakan. Kapal yang menuju Pulau Sebesi juga tetap berangkat seperti jadwal biasanya,” kata Ismail. Sementara itu, Kepala BPBD Lamsel I Ketut Sukerta, SE memastikan, gempa bumi yang terjadi di Banten ini tidak berdampak pada wilayah pesisir atau yang terdekat dengan Pulau Jawa. Hal itu, dipastikannya setelah melakukan koordinasi dengan petugas serta aparat pemerintahan. “Kami bersyukur tidak ada dampak negatif akibat gempa bumi yang terjadi di Lebak, Banten. Bahkan, dari keterangan petugas juga tidak terasa adanya gempa bumi tersebut. Jadi, Lamsel aman dari kejadian gempa bumi di Banten,” tegas Ketut. Meski demikian, pihaknya tetap menghimbau warga untuk selalu waspada terhadap berbagai bencana yang bisa terjadi pada cuaca ekstrem ini. Khususnya, bagi warga yang tidanggal di wilayah pegunungan dan pesisir pantai. “Cuaca ekstrem ini diperkirakan bakal terus terjadi hingga awal Februari mendatang. Kalau memang rumah warga dekat dengan pohon besar, sebaiknya di tebang. Karena, angin kencang disertai hujan diperkirakan masih terus melanda wilayah kita,” pungkasnya. Kondisi Gunung Anak Krakatau Tak Alami Perubahan Gempa bumi kemarin diklaim tidak mempengaruhi kondisi Anak Gunung Krakatau (GAK) yang berada di Selat Sunda. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Andi Suwardi ketika dikonfirmasi Radar Lamsel. Andi mengatakan, pasca terjadinya gempa, pihaknya belum menemukan tanda-tanda perubahan aktivitas terhadap Gunung Anak Krakatau. “Sementara ini, hasil rekaman aktivitas di pos pantau masih berjalan normal,” katanya. Meski begitu, Andi tak berani memastikan apakah kondisi GAK akan benar-benar aman. Karena aktivitas GAK yang saat ini masih normal bisa saja berubah sewaktu-waktu sesaat gempa. Menurut dia, belum diketahuinya perubahan GAK itu dikarenakan jarak gempa yang cukup jauh. “Bisa juga ada pengaruhnya itu (gempa’red), hanya saja memang tak langsung dan seketika. Butuh beberapa proses untuk melihat perubahannya, bisa 2 sampai 3 hari karena ini kegiatan alam,” lanjutnya. Andai kata timbul perubahan terhadap aktivitas GAK, kata Andi, biasanya hanya terjadi dalam Vulkanik dalam dan Vulkanik dangkal. “Biasanya suka diikuti beberapa rekaman vulkanik, tapi kalau energinya kecil biasanya tidak apa-apa. Sementara ini kegempaannya masih normal, namun setatus tetap waspada,” pungkasnya. (idh/rnd)

Sumber: