Marak Pencurian, DPKH Sarankan Peternak Ikut AUTS
KALIANDA – Akibat maraknya pencurian hewan ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Lamsel menyarankan peternak mendaftar Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS). Kepala DPKH Lamsel Drh. Arsyad Husein mengatakan selain pembuatan kandang komunal AUTS dinilai sebagai salah satu jalan keluar yang dapat ditempuh peternak menghadapi persoalan pencurian. “Sebetulnya DPKH sudah menjalin kerjasama dengan asuransi untuk menyiasati kehilangan ini. Bukan saja hilang, ternak yang mati sekalipun bisa dapat asuransi,” katanya kepada Radar Lamsel, saat dimintai tanggapan, Selasa (6/3) kemarin. Mekanismenya lanjut Arsyad, peternak harus mengeluarkan premi sebesar Rp 40 ribu dalam setahun. Timbal baliknya kata dia peternak akan diuntungkan sebab biaya tersebut nantinya bakal dijadikan pengganti terhadap ternak yang hilang atau mati. “Kami terus mensosialisasikan program ini, apabila peternak ikut program tersebut maka untuk sapi yang hilang mendapat Rp 10 juta dan sapi yang mati mendapat Rp 7 juta,” imbuhnya. Masih kata Arsyad, DPKH mengaku miris dengan kondisi kehilangan yang terjadi diwilayah Sidomulyo dan sekitarnya. Tercatat sudah puluhan sapi menghilang sejak 2017 lalu. Maka disimpulkan kerugian yang diderita peternak bisa mencapai puluhan juta rupiah. “Baru-baru ini menimpa peternak di Sidomulyo, itu artinya memang para peternak jadi sasaran pencurian. Maka kami imbau selain mebuat kandang komunal juga antisipasi dengan AUTS,” imbuhnya. Sudarmaji (38) salah seorang pemilik sapi diwilayah Sidomulyo menjelaskan program tersebut cukup masuk akal. Namun secara keseluruhan ia dan peternak lainnya belum sepenuhnya paham bagaimana AUTS tersebut. “Untuk antisipasi tentu saja bagus, sama seperti kendaraan. Hewan ternak utamanya sapi juga dapat diasuransikan. Tetapi memang belum banyak yang tahu terutama peternak yang berada dipelosok,” sebut dia. Sementara Kapolsek Sidomulyo Iptu Sigit Riyanto, menjelaskan saat ini jajarannya masih berusaha mengungkap kasus pencurian hewan yang terjadi diwilayah hukumnya. “Jajaran sedang berupaya mengungkap apa modusnya,” singkatnya. Sebelumnya, Peternak sapi kembali dibuat geger dengan hilangnya tiga ekor sapi milik Jumingin (50) warga Dusun Ponorogo Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, Senin (5/3) sekitar pukul 03.00 WIB. Korban baru menyadari tiga ekor sapi miliknya sudah tak berada dikandang pada pukul 06.00 WIB. Padahal sekitar pukul 01.00 WIB korban sempat melihat kondisi hewan ternaknya itu dan memberi pakan sebelum beranjak tidur. (ver)
Sumber: