Jalan Desa Rusak Dilalui Kendaraan Alat Berat Pembangunan Jalan Tol

Jalan Desa Rusak Dilalui Kendaraan Alat Berat Pembangunan Jalan Tol

PENENGAHAN – Pembangunan jalan tol diwilayah Kabupaten Lampung Selatan berdampak buruk pada jalan di desa-desa. Salah satunya dijalan sepanjang satu kilometer yang menghubungkan Desa Pasuruan – Kelaten, Kecamatan Penengahan. Kondisi jalan desa ini mengalami rusak parah. Kondisi itu semakin parah saat hujan melanda. Pasalnya genangan air membuat jalan yang didominasi oleh tanah itu membuat permukaan jalan menjadi becek dan sulit dilalui kendaraan. Informasinya, rusaknya jalan penghubung antar desa itu terjadi ketika kendaraan mengangkut alat berat saat sebelum proses pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang berlokasi di dusun itu. Sejak saat itu, akses jalan terdekat menuju Desa Kelaten tersebut terus mengalami kerusakan. Bikan (54), warga Dusun Sumbersari, Desa Pasuruan mengaku kesulitan mengakses jalan tersebut ketika musim hujan seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Selain faktor hujan, genangan air juga timbul dari saluran gorong-gorong yang tersebut karena mengalami kerusakan dibagian dalam. “Kebanyakan limpahan air itu disumbang dari gorong-gorong yang mampet, dan mengalami kerusakan didalam saat dilewati mobil pengangkut alat alat berat milik pekerja tol. Sejak itu, air selalu melimpah ke jalan,” katanya saat ditemui Radar Lamsel, Selasa (13/3) kemarin. Sebagai warga yang rutin menggunakan akses jalan tersebut, Bikan meminta perusahaan segera melakukan perbaikan terhadap jalan dan gorong-gorong yang menjadi penyebab genangan air itu. “Karena setiap hujan pasti banyak sampah yang menyumbat digorong-gorong, lalu air dan sampahnya masuk ke lahan pertanian padi saya. Kalau saya bersihin terus, lama-lama saya capek juga kan,” keluhnya. Hal senada juga dikatakan Marsuni (52) warga lainnya yang meminta perbaikan. Ini dilakukan agar warga merasa nyaman sata menggunakan akses jalan penghubung tersebut. “Kalau kendaraan kosong masih mending, yang sulit itu ketika kami mengangkut beban berat seperti pupuk dan alat-alat pertanian. Jalannya licin,” katanya. Kepala Dusun Sumbersari Nasrulloh membenarkan bahwa jalan penghubung yang rusak itu dampak dari kendaraan yang mengangkut alat berat ketika memulai proses pengerjaan JTTS dilokasi itu. Nasrulloh mengatakan, jalan yang rusak itu pernah dilakukan pengaspalan pada 2005 silam. “Berjalannya waktu jalan itu semakin rusak, hingga saat inibelum pernah diperbaiki. Dan kondisi ini tambah parah saat kendaraan berat masuk,” katanya. Sementara itu, Kepala Desa Pasuruan Kartini juga mengamini bahwa kerusakan jalan di Dusun Sumbersari karena alat berat yang mengerjakan jalan tol. “Tapi sekarang enggak digunakan lagi karena terputus tol, sekarang jalan digunakan warga untuk pergi kesawah dan membawa hasil panen kerumah,” katanya. Kartini berharap, jalan penghubung antar desa itu bisa diperbaiki supaya akses antar desa bisa berjalan dengan lancar. “Harapan kami baik Pasuruan maupun Kelaten seperti itu (diperbaiki), supaya aksesnya tetap tersambung. Kami sudah memiliki rencana dan akan menyampaikannya kepada pihak PT. PP,” katanya. (rnd)

Sumber: