Wakapolri: Sumatera – Jawa Sasaran Besar Peredaran Narkoba

Wakapolri: Sumatera – Jawa Sasaran Besar Peredaran Narkoba

PENENGAHAN – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen. Pol. Drs. Syafruddin, M.Si mengatakan wilayah Sumatera dan Jawa masih menjadi sasaran besar peredaran narkoba. Untuk menangkal persoalan itu, Jenderal bintang tiga ini mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan upaya perketatan pintu wilayah yang menghubungkan kedua pulau itu. Langkah yang diambil adalah mengupayakan penangkalan dari luar, seperti yang sudah berhasil dilakukan dilakukan di Selat Philip, Kepulauan Riau. Serta upaya kerjasama dengan kepolisian international Taiwan, Cina dengan menangkal langsung di pabriknya. “Kita kan sudah tahu pabriknya yang selalu berada di perbatasan antara Myanmar dan Cina, antara Laos dan Kamboja, antara Cina dan Laos, ya disitu. Jadi selalu diantara-antara itu pabrik raksasanya,” kata Syafruddin dihadapan awak media usai melakukan kunjungan di SMA Kebangsaan, Jum’at (30/3) lalu. Menurut Syafruddin, maraknya pabrik narkoba di negara-negara tersebut karena pemerintahnya tidak bisa melakukan kontrol sepenuhnya. “Tidak sama seperti Indonesia. Indonesia itu bisa mengontrol seluruh wilayahnya, berbeda dengan Myanmar yang memiliki 13 provinsi, tapi hanya 3 provinsi yang bisa dikontrol, yang lain ekstrimis,” katanya. Mantan Kadiv Propam Polri ini juga mengakui wilayah Lampung dan Banten yang memiliki perairan Selat Sunda memang menjadi tempat perlintasan distribusi narkoba. Syafruddin mengatakan masuknya peredaran itu melalui Carita, Selat Sunda. “Beberapa waktu lalu di Batam juga bertujuan ke Selat Sunda. Apakah Selat Sundanya ke kanan atau ke kiri. Kalau ke kanan masuk ke Banten, kalau ke kiri masuk Lampung,” katanya. Syafruddin menegaskan, narkoba yang masuk dalam kategori masalah extraordinary crime dan kejahatan international harus segera ditangkal. Jika ini tak dilakukan, maka narkoba bisa membuat Indonesia negara yang tak maju, dan lemah. “Setelah masalah narkoba selesai, maka masalah bangsa Indonesia juga akan selesai dan perekonomian akan meningkat,” pungkasnya. (rnd)

Sumber: