Hanya Akte Kelahiran Anak yang Terselamatkan

Hanya Akte Kelahiran Anak yang Terselamatkan

KALIANDA – Banjir bandang yang melanda lingkungan Candigirang, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Selasa (3/4) malam lalu menyisakan kisah pilu bagi pasangan suami istri  Suhanda (45) dan Ucu (38). Betapa tidak, seluruh harta benda milik mereka hilang disapu bersih oleh ganasnya luapan air sungai Candigirang saat terjadinya banjir bandang pada pukul 23.30 WIB, kemarin malam. Suhanda menuturkan, selama ia tinggal dilingkungan setempat baru banjir kali ini yang paling parah. Menurutnya, sederas apapun hujan, banjir di rumahnya paling hanya setinggi betis kaki orang dewasa. Namun banjir kali ini tingginya mencapai tiga meteran. Ia menceritakan, saat banjir, ia dan istrinya tengah duduk santai didalam rumah bersama lima orang anaknya. Tengah asiknya bersantai, ia dan istrinya dikejutkan dengan suara deras arus air sungai yang letaknya berada tidak juah dari depan rumahnya. “Malam itukan hujan deras mas, kami sekeluarga berdiam diri didalam rumah. Tiba-tiba saja saya mendegar suara aliran air sungai sangat deras, lantas saya melihat melalui kaca jendela. Begitu saya lihat air sungai sudah meluap tinggi sekali seperti lautan. Tanpa pikir panjang langsung saya ajak istri dan anak-anak keluar rumah untuk menyelamatkan diri ke rumah tetangga yang letaknya lebih tinggi,” tutur Suhanda kepada Radar Lamsel, Rabu (4/4) pagi kemarin. Dikatakannya, ia bersama istrinya tidak sempat lagi untuk menyelamatkan barang berharga yang mereka miliki karena sudah merasa ketakutan saat melihat luapan air sungai yang begitu derasnya. “Susah mau nyelamatin harta benda. Saya cuma nyelametin nyawa saya, istri dan anak-anak,”katanya. Suhanda menuturkan, dirinya pasrah jika harta benda yang ditinggalkannya di dalam rumah rusak dan hilang. “Harta saya enggak banyak. Yang saya tinggalkan di dalam rumah cuma pakaian dan perabotan rumah tangga. Ada juga sih surat-surat penting seperti SIM motor, akte kelahiran anak dan surat lainnya. Bahkan uang sebesar Rp500 ribu buat angsuran motor pun hilang. Sekarang ini kami tidak punya apa-apa lagi, cuma yang terselamatakan hanya dua berkas akte kelahiran milik anak saja,” pungkasnya. (iwn)

Sumber: