Putus Mata Rantai Penularan TB

Putus Mata Rantai Penularan TB

PALAS – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Palas memutus rantai penularan tuberculosis (TB) dengan program pengobatan secara gratis kepada pengidap TB. Kepala UPT Puskesmas Palas Bambang Priyanto menerangkan, program pengobatan gratis dilakukan untuk mencegah penularan TB dilingkungan masyarakat. “TB bukan jenis penyakit keturunan  tapi jenis penyakit yang menular,” kata dia kepada Radar Lamsel,Jumat (6/4). Untuk memutus rantai penularan TB pihaknya terus berupaya menjaring penderita TB dengan melakukan sosialisasi pengobatan TB kepada masyarakat bersama Bidan Desa dan aparat desa. “ Pegobatan TB selama enam bulan dan tidak boleh berhenti di tengah jalan, maka sangat diperlukan adanya kerjasama keluarga untuk melakukan pengawasan minum obat (PMO)  secara rutin,” ucapnya. Pada tahun 2017 lalu, melalui program tersebut UPT Puskesmas Palas berhasil menyembuhkan 40 pengidap TB. Sedangkan tahun 2018, Bambang mengatakan, pihaknya menargetkan menyembuhkan 65 pengidap TB. “Untuk Januari hingga April di tahun 2018 baru medapat 10 orang penderita TB yang masih dalam penyembuhan” lanjutnya. Bambang mengimbau kepada masyarakat jika mendapati keluarga atau kerabat yang mengalami batuk-batuk lebih dari tiga minggu diharapkan segera melapor kepada Bidan Desa atau Puskesmas. “Nanti akan dilakukan pemeriksaan dahak, apabila positif mengidap TB akan diberikan paket pengobatan TB selam 6 bulan,” terangnya. Dikonfirmasi terpisah Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Selatan dr. Wahyu Wibisana mengatakan, penularan penyakit TB yang disebabkan bakteri Microbacteri Tubercolosis dapat melalui inhalasi (pernapasan). Selain itu, bakateri Microbacteriun Tubercolosisbisa melalui peralatan makan dan minum pengidap TB. “ Penangananya bisa dilakukan strelisasi terutama peralatan makan dan minum pengidap TB. Selain itu penularannya bisa juga disebarkan oleh lalat yang sebelumnya hinggap pada dahak penderita TB, maka dari itu diharapkan penderita TB tidak meludah sebarangan di lingkungan masyarakat,” pungkasnya. (CW1)

Sumber: