52 Desa di Lamsel Rawan Pangan
DKP Lamsel Berikan Pelatihan Mandiri Pangan
SRAGI – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemkab Lampung Selatan menyatakan terdapat 52 desa di Lamsel yang masuk kategori rawan pangan. Salah satu indikatornya yaitu rendahnya fasilitas infrastruktur jalan yang mempengaruhi pendistribusian bahan pangan kepada masyarakat. Ini disampaikan Kepala Dinas Ketahananan Pangan Lamsel Ir Yansen Mulya saat memberikan pelatihan Penyusunan Rencana Pengembangan Wilayah Kawasan (RKWP) kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Sumbersari, Kecamatan Sragi yang termasuk salah satu desa rawan pangan, Kamis (26/4) kemarin. Menurut Yansen, pelatihan RKWP merupakan upaya mencegah terjadinya desa rawan pangan. “Di Lampung Selatan terdapat 52 desa rawan pangan dan Desa Sumbersari salah satunya,” kata Yansen. Yansen melanjutkan, melalui RKWP akan diadakan pelatihan desa mandiri pangan melalui KWT Desa Sumbersari. “Akan diberikan pelatihan membuat beras analog berbahan jagung dan singkong kepada KWT,” ujarnya. Seksi Kerawanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Abu Masur menambahkan, dari hasil analisa Dinas Ketahan Pangan angka stunting di Desa Sumbersari juga masih tinggi. “Sekarang memang belum ada guncangan bahwa Desa Sumbersari rawan pangan. Tapi bila suatu saat terjadi bencana seperti kemarau atau konflik sosial masyarakat akan kesulitan mendapatkan bahan pangan ” ucapnya. Untuk mecegah hal tersebut, lanjut Abu, di Desa Sumbersari akan dibentuk tim progja yang terdiri dari berbagi lintas sektor, untuk menjadikan Desa Sumbersari yang madiri pangan. “ Dinas Ketahanan pangan akan melibatkan dinas lain seperti Dinas Kesehatan dan Pendidikan. Selain itu akan dibentuk Forum Komunikasi Kawasan (FKK) dan Lembaga Keuangan Kawasan (LKK),” tambahnya. Sementara itu Camat Sragi Bibit Purwanto mengharapkan dengan adanya pelatihan tersebut Desa Sumbersari akan terlepas dari desa yang rawan pangan. “ Melalui pelatihan tersebut diharapkan Desa Sumbersari akan menjadi desa yang madiri pangan. Selain itu bila dikelola dengan baik dan pemasaran yang bagus beras analog tersebut akan menjadi salah satu pendapatn masyarakat” pungkasnya. (Cw1)Sumber: