Pantai Teluk Nipah Menelan Korban

Pantai Teluk Nipah Menelan Korban

KALIANDA – Keindahan alam di Pantai Teluk Nipah, Desa Bulok, Kecamatan Kalianda justru menyebabkan malapetaka bagi  Raja Edward Parlindungan Simbolon (14). Siswa kelas VIII SMPN 1 Candipuro ini menjadi korban keganasan ombak dipantai tersebut sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (8/5) kemarin. Warga Dusun Umbul Jeruk, Desa Beringin Kencana ini meregang nyawa setelah hilang selama 30 menit tergulung derasnya ombak Pantai teluk Nipah, saat bermain bersama 5 orang teman sekelasnya. Menurut keterangan seorang temannya Bayu Kusuma Wijaya yang ikut dalam rombongan, mereka yang berniat untuk tamasya gratis itu tengah bermain lempar bola dengan menggunakan bola kasti. Setelah itu, bola kasti yang mereka lempar terseret ombak. Korban yang berusaha mengambil bola tersebut justru ikut terseret ombak dan tenggelam sekitar 25 meter dari bibir pantai. Kelima orang temannya yang berusaha menyelamatkan korban tidak kuasa mengarungi derasnya ombak pada saat itu. “Kami lalu meminta bantuan warga sekitar pantai untuk mencari teman kami. Tapi, tidak ada hasilnya. Namun, sekitar 30 menit kemudian korban terlihat terbawa ombak sampai kepinggir namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa,” kata Bayu. Kapolsek Kalianda AKP Haryono membenarkan peristiwa tersebut. Bahkan, dirinya bersama beberapa anggota langsung turun ke lokasi untuk memperoleh keterangan dari saksi mata atas peristiwa naas yang menimpa siswa SMPN 1 Candipuro ini. “Keterangan dari saksi mata yang merupakan rekan korban sudah kami himpun. Kejadian ini resmi musibah atau kecelakaan. Karena, ombak memang dalam kondisi sangat besar. Ditambah lagi dengan struktur pasir di dasar pantai ini yang tidak rata. Sehingga, pasir laut bisa bergerak karena tersapu ombak,” terang Haryono. Terpisah, Camat Kalianda Erdiansyah, SH, MM menghimbau warganya agar berhati-hati apabila ingin berenang di pantai saat kondisi alam yang tidak bersahabat. Sebab, belakangan ombak disebagian besar wilayah pesisir pantai Kalianda cukup besar dan disertai angin kencang. “Jangan berani mengambil resiko dengan melawan ombak dilautan. Memang ini sudah ajal, tetapi jika kita hati-hati semua bisa dihindari. Kami turut prihatin atas peristiwa ini,” kata Erdi. Dia juga meminta, para aparatur desa yang memiliki wilayah pantai untuk memberikan tulisan berupa larangan untuk berenang apabila pantai tersebut bukan merupakan tempat wisata. Karena, minimnya pengawasan bisa menjadi salah satu penyebab tenggelamnya warga yang berenang di laut. “Kalau bisa, kita pilih pantai-pantai yang memang tempat wisata jika ingin berenang. Karena, keamanannya lebih terjamin. Biasanya, pengelolanya sudah menyediakan penjaga pantai yang sudah terlatih,” pungkasnya. Pada bagian lain Kepala SMPN 1 Candipuro Drs. A. Wardani HS. MM, membenarkan bahwa bocah yang tewas adalah siswa kelas VIII C. “ Iya, memang betul Raja Edward murid kami, pihak sekolah juga menyesak dengan musibah yang tak diinginkan ini, dan sudah memulangkan jenazah ke kediamannya untuk segera dikebumikan,” ujar orang nomor satu di SMPN 1 Candipuro ini. Diketahui, penanganan pertama atas tenggelamnya bocah Candipuro itu ditangani tim medis dari Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo. Berdasarkan keterangan Kepala UPT Puskesam Sidomulyo dr. Rocky Sihombing bocah itu terseret ombak dan banyak meminum air. “ Jenazah diantar menggunakan ambulance menuju kediamannya. Dia (Raja Edward) terseret ombak dan tak bisa diselamatkan,” ungkapnya. (idh/ver)

Sumber: