Kalau tak Juga Dibantu, Jembatan Diperbaiki 2019
KALIANDA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lampung Selatan hingga kini masih menunggu bantuan perbaikan jembatan di Jl. Raden Intan Kalianda yang amblas diterjang banjir awal April 2018 lalu. Sebab, DPUPR Lamsel mengakui APBD Lamsel tahun 2018 belum bisa mengcover perbaikan jembatan secara menyeluruh. “Iya. Kami masih menunggu. Sejauh ini upaya yang kita lakukan adalah mengusulkan bantuan ke pusat,” kata Kepala DPUPR Lamsel Anjar Asmara kepada Radar Lamsel, Selasa (15/5) kemarin. Menurut dia, anggaran tanggap bencana yang dialokasikan dalam APBD Lamsel tahun 2018 tidak memadai untuk memperbaiki jembatan tersebut. Lantas DPUPR mengusulkan agar jembatan itu bisa diperbaiki oleh pusat. Usulan bantuan ini dilayangkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian PUPR-RI. “Sampai sekarang kami masih menunggu. Belum ada jawaban atas usulan yang kita lakukan,” ungkap Anjar. Sebenarnya, kata Anjar, Pemkab Lamsel berharap agar BNPB dapat memberikan bantuan jembatan bailey (Jembatan tipe portable, pre-fabrikasi, berjenis jembatan rangka-red) sebagai bentuk langkah antisipasi agar jalur Jalan Raden Intan tidak terputus. “Harapannya begitu. Kalau memang tidak bisa diperbaiki secara menyeluruh, kita minta bailey. Sampai benar-benar bisa diperbaiki secara menyeluruh. Tapi ya itu tadi, belum ada jawaban,” ungkap dia. Kendati demikian, Anjar mengaku pihak DPUPR telah melakukan perencanaan perbaikan jembatan yang nyaris roboh diterjang banjir bandang tersebut. Bahkan, Anjar menyebut anggaran yang dibutuhkan untuk merekontruksi kembali infrastruktur tersebut sebesar Rp 5 – 6 Miliar. “Tahun ini (2018) perencanaannya sudah dilakukan. Kalau memang nggak ada sekali jawaban mengenai bantuan ini, kita akan perbaiki tahun 2019. Iya, pakai APBD. Anggarannya Rp 5 – 6 Miliar,” ungkap mantan Kabag Perlengkapan ini. Karena hal itu, Anjar berharap masyarakat Kota Kalianda bisa bersabar untuk menunggu perbaikan secara menyeluruh jembatan tersebut. Sementara ini, untuk mengantisipasi jembatan roboh total pihak DPUPR menutup jalan agar tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. “Iya, karena kontruksinya mengkhawatirkan. Kalau kita buka, khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Lebih baik seperti itu dulu sampai ada perbaikan total,” pungkas Anjar. (edw)
Sumber: