Polemik Warga dan PT. SMAL Berlanjut

Polemik Warga dan PT. SMAL Berlanjut

PENENGAHAN - Polemik antara warga Dusun Buring, Desa Sukabaru dengan PT. SMAL terus berlanjut. Warga masih menyayangkan aktivitas peledakan yang dinilai sangat mengganggu dan meresahkan.   Menurut keterangan warga setempat, aktivitas peledakan yang dilakukan perusahaan pertambangan itu masih sangat terasa. Padahal sebelum ada PT. SMAL, warga mengaku sangat tenang dan aman-aman saja.   \"Kurang lebih setahun belakangan ini kami merasakan ledakan, seperti makanan sehari-hari. Sampai berkativitas pun kami tak nyaman,\" kata Susmiati (35) kepada Radar Lamsel, Rabu (16/5). Sebagai seorang warga yang terkena imbas dari peledakan, Susmiati mengaku kecewa dan meminta pemerintag untuk menegur PT. SMAL agar tak melakukan peledakan lagi.   \"Maunya jangan ada peledakan lah, kayak perusahaan batu kan ada juga disini. Jaraknya lebih dekat, tapi mereka gak pakai ledakan seperti PT. SMAL, mau kami ya seperti itu juga. Kami kan punya anak kecil, takutnya ada apa-apa kan repot mas,\" urainya.   Soal masalah ganti rugi kerusakan, warga tak menampik jika pihak perusahaan sudah memberikan berupa uang. Namun rata-rata warga menolak dan lebih memilih perbaikan.   \"Kami tak mau uang, kami meminta rumah yang mengalami keretakan di perbaiki. Tapi kami maunya sesuai, kalau rusaknya berat,\" kata ibu dua anak ini.   Sulasih (32) warga lainnya juga tak masalah jika pihak PT. SMAL tak memberikan kompensasi atas kerusakan rumah mereka. \"Sekarang kami tak diberi ganti rugi tak masalah, asal tidak ada peledakan. Karena sehari ada dua kali peledakan, pukul 12.30 dan pukul 13.00 WIB, kami terganggu,\" katanya.   Dia mengatakan, warga juga menyesalkan perjanjian yang dibuat dulu, yang isinya warga meminta kekuatan ledakan dikurangi. Namun ternyata hal itu tak terealisasi.   \"Kalau bisa memakai sistem lain, jangan peledakan. Tapi ini kan tidak, perusahaan nyatanya masih memakai peledakan, volumenya juga tak dikurangi,\" katanya.   Menanggapi persoalan itu, Camat Penengahan M. Yusuf, S.STP mengatakan akan menindaklanjuti keluhan warga terkait pengurangan daya ledak.   Yusuf mengaku sudah menyampaikan persoalan ini kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan beberapa waktu lalu. \"Sudah kami sampaikan ke asisten,\" katanya.   Mendapat kabar masih ada peledakan, Yusuf tak akan segan memanggil pihak perusahaan. \"Kalau benar masih ada (peledakan), kami akan panggil dan melaporkan PT. SMAL ke asisten. Karena saya yakin, warga tak mungkin bohong,\" pungkasnya. (rnd)

Sumber: