Harga Kelapa Sawit Semakin Anjlok
SRAGI – Memasuki Bulan Suci Ramadhan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tingkat petani di Kecamatan Sragi dan Kecamatan Palas semakin anjlok. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, harga sawit pada awal April lalu harga TBS di tingkat petani mencapai Rp 1.400 per kilogram. Namun memasuki bulan suci Ramadhan harga TBS sawit turun menjadi Rp 1.050 per kilogram. “Harga sempat mencapai Rp 1.400, namun memamsuki pertengahan April harga turun Rp 25 seminggu sekali, hingga menjadi Rp 1.050,” kata Lili (48) salah satu petani sawit Desa Sukapura Kecamatan Sragi, Sabtu (19/5) kemarin. Lili mengungkapkan, setiap memasuki Ramadhan harga sawit di tingkat petani selalu merosot. “Saya juga heran, setiap memasuki bulan puasa harga sawit selalu anjlok. Padahal hasil panen saat ini lumaya bagus,” tambahnya. Hal serupa juga dirasakan Samsudin (70), petani sawit Desa Bumiasri, Kecamatan Palas. Merosotnya harga sawit membuat dirinya merugi karena tidak sesuai dengan biaya perawatan dan harga pupuk. “Harga selalu anjlok di Bulan Ramadhan. Padahal harga minyak goreng saat ini masih mahal. Ini seperti ada permaian oleh perusahaan pengolahan kelapa sawit,” terangnya. Salah satu pengepul kelapa sawit di wilayah Kecamatan Sragi dan Kemcatan Palas Qodri (54) menerangkan, tidak tahu pasti penyebab merosotnya haraga sawit. “Saat ini harga TBS di tingkat pabrik hanya Rp 1.320 per kilogramnya, itu belum dipotong 6-8 persen setiap 100 kilogramnya. Untungnya sangat tipis, cuma 30 rupiah,” ungkapnya. Sebagai Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) petani Sawit di Kecamatan Sragi Qodri, berharap pemerintah dapat melakukan kontrol harga sawit saat ini. “Saya juga petani sawit, kalau haragnya begini terus petani sawit bisa hancur. Saya harap pemerintah dapat melakukan kontrol terhadap turunya haraga sawit saat ini, atau paling tidak membuat harga pokok pemerintah (HPP) kelapa sawit,” harapnya. (Cw1)
Sumber: