Kemenag Diminta Peka Soal Gedung Madrasah
KATIBUNG – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lampung Selatan diminta untuk lebih peka menyikapi keluhan masyarakat terkait buruknya kondisi gedung madrasah. Keluhan itu justru terungkap saat reses Anggota Komisi D DPRD Lamsel Akbar Gemilang di Desa Sidomekar, Kecamatan Katibung, Selasa (22/5) kemarin. Warga setempat menyayangkan, sejak puluhan tahun gedung madrasah yang digunakan oleh anak-anak desa terkesan tak terawat dan terabaikan. “ Kami bingung mau mengadu dengan siapa. Maka ketika ada anggota dewan yang turun ke desa kami langsung saja tanyakan soal tindakan pemerintah dengan kondisi madrasah yang ada saat ini,” kata Munawar (45) warga Sidomekar. Dia menuturkan, madrasah yang notabennya berdiri diatas yayasan memang dianggap sebelah mata. Sebab, hanya madrasah negeri yang sering dirangkul dan mendapat bantuan dari pemerintah. “ Padahal peran madrasah nggak kalah penting. Tujuannya pun sama. Sama-sama mencerdaskan bukan?,” tanya Munawar. Menanggapi kondisi tersebut, Akbar Gemilang mengatakan, bahwa tugas Kemenag Lamsel untuk menjabarkan persoalan semacam ini. Namun sebagai wakil rakyat, Akbar mengaku akan mencari solusi soal kondisi gedung madrasah. “ Memang komisi kami membidangi pendidikan, tetapi antara madrasan dan sekolah ada dua payung satu dipayungi Disdikbud satu lagi dinaungi Kemenag,” ungkapnya. Sayangnya, justru problem sering menimpa madrasah-mdarasah yang ada di Lampung Selatan. Belum lama ini kata dia gedung madrasah yang berada di Desa Pardasukan nyaris rubuh. “ Tetapi toh Kemenag juga masih belum bisa mengambil sikap tegas, baik itu perbaikan sementara atau antisipasi dahulu. Yang jelas kendala semacam ini sudah sering terjadi dan minim solusi,” ungkapnya. Politisi dari Fraksi Golkar itu menegaskan banyak madrasah yang memang perlu dibantu. Namun realitanya masih saja sama. “ Kebanyakan ketua yayasan disuruh melapor dengan sistem online kemudian menunggu hasil apakah dapat bantuan atau tidak. Maka dari itu banyak madrasah yang memprihatinkan terutama didesa desa terpencil,” imbuhnya. Lebih lanjut Akbar mengatakan akan mengawal persoalan ini sampai benar-benar ditemukan solusi yang tepat. Bila tidak begitu Akbar khawatir kegiatan belajar mengajar di madrasah bisa terhambat.(ver)
Sumber: