Dinkes Imunisasi Massal Anak-anak
Antisipasi Penyakit Campak dengan Imunisasi M
KALIANDA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan akan memberikan suntikan imunisasi Measles (Penyakit Campak Dengan Demam Tinggi) dan imunisasi Rubella (Campak Jerman) kepada anak usia 9 bulan hingga 15 tahun, pada bulan Agustus dan September 2018. Pemberian imunisasi campak tersebut dilakukan untuk menekan tingginya angka kasus penyakit campak di Kabupaten Lampung Selatan yang pada tahun 2017 lalu telah mencapai 178 kasus. Kepala Dinkes Lamsel dr. Jhimmy B. Hutapea mengatakan, untuk mensukseskan pelaksanaan program campak di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2018, pihaknya telah menyiapkan 25 ribu pos imunisasi, 765 petugas kesehatan dan 5.200 kader kesehatan, serta menyediakan stok vaksin imunisasi campak sebanyak 34 ribu botol. \"Kami berharap dengan adanya pemberian imunisasi campak ini, pencapaian imunisasi di Lamsel tahun 2018 akan jauh lebih meningkat yang saat ini telah mencapai diatas angka 95 persen,\" ujar Jhimmy saat menyampaikan materi dalam rangka persiapan imunisasi campak tahun 2018, di Aula Krakatau Kantor Bupati Lamsel, Senin (16/7) kemarin. Dijelaskannya, untuk anak sekolah mulai dari tingkat Paud, TK, hingga SMP, pemberian imunisasi campak tersebut akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2018. Sedangkan, untuk anak-anak yang belum sekolah pelaksanaan imunisasi akan dilaksanakan pada bulan September. \"Khusus anak sekolah nanti akan dijemput secara langsung oleh petugas imunisasi campak. Dan bagi anak-anak yang belum bersekolah bisa diantar oleh orang tuanya ke puskesmas, pustu, atau ke posyandu yang ada diwilayah tempat tinggalnya masing-masing,\" jelasnya. Diungkapkannya, diberikannya vaksin campak pada usia anak-anak tersebut, mengingat angka kesakitan dan kecacatan yang ditimbulkan karena penyakit campak di Indonesia sudah sangat tinggi. \" Untuk di Lamsel sendiri, pada tahun 2017 lalu angka kasus penyakit campak telah mencapai 178 kasus. Penyakit campak ini disebabkan oleh virus yang hingga sekarang belum ditemukan obat untuk penyembuhannya. Oleh karena itu sebagai pencegahannya dilakukan cara dengan memberikan suntikan imunisasi vaksin MR,\" pungkasnya. (iwn)Sumber: