BMKG Maritim Pasang Alat Pendeteksi Gelombang

BMKG Maritim Pasang Alat Pendeteksi Gelombang

Pantau Wilayah Perairan di Selat Sunda

BAKAUHENI – BMKG Maritim Lampung akan memasang alat pemantau gelombang dan arus. Rencananya, alat pendeteksi arus gelombang itu akan dipasang di Pelabuhan Bakauheni dalam waktu dekat. Saat ini, PT. ASDP Cabang Bakauheni hanya memiliki 1 LCD informasi cuaca. Demi mempermudah pemantauan dan memperoleh informasi seputar cuaca, BMKG Maritim Lampung meminta PT. ASDP Cabang Bakauheni untuk menambah jumlah LCD informasi tersebut. “Kami sudah koordinasikan, supaya LCD informasinya ditambah lagi. Supaya informasi seputar cuaca terkini bisa cepat diterima stakeholder, sehingga keamanan dan pelayanan bisa lebih maksimal,” kata Kepala BMKG Maritim Lampung Sugiyono saat ditemui awak media di kantor ASDP Bakauheni, Selasa (7/8) kemarin. Sugiyono menyatakan perairan Selat Sunda telah mengalami peningkatan gelombang selama dua pekan terakhir. Pantauan saat ini gelombang diperairan itu mencapai 1,25 – 2,5 meter, namun pihak BMKG menyatakan hal itu tak terjadi secara terus-menerus. “Artinya aktivitas pelayaran masih bisa berjalan,” ucapnya. Kondisi angin di Selat Sunda, kata Sugiyono, juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kecapatan angin saat ini mencapai diatas 15 knot – 20 knot. “Ini cukup ekstrem,” katanya. Menurut dia, perubahan dan peningkatan cuaca di perairan Selat Sunda berubah pada jam-jam tertentu. Meski demikian, BMKG tetap meminta pihak transportasi laut agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi. “Terutama Selat Sunda, kami menghimbau kepada transportasi laut dan kapal nelayan untuk mewaspadai. Jangan memaksakan bila kondisinya tidak bersahabat, ini dilakukan demi keamanan kita bersama,” katanya. General Manager PT. ASDP Bakauheni Anton Murdianto mengatakan pihaknya menyambut baik rencana pemasangan alat pemantau gelombang dan arus dari BMKG Maritim Lampung. Anton menjelaskan, alat pemantau gelombang itu akan dipasang dikedalam 10-20 meter. PT. ASDP, kata Anton, sudah berkoordinasi dengan KSOP Bakauheni terkait pemasangan alat pemantau gelombang tersebut. “Rencana dalam beberapa bulan ini kami pasang. Alat ini akan mempermudah kerja STC, karena dari sini mereka bisa memberitahu kapal-kapal mengenai keadaan gelombang,” katanya. Anton menegaskan, sampai saat ini angin kencang dalam gelombang yang lumayan tinggi tak mengganggu aktivitas pelayaran. “Pelayaran kami sesuaikan dengan instruksi KSOP dan BPTD, mereka menyatakan aman, kita tetap jalan,” katanya. (rnd)  

Sumber: