Kades Sambut Antusias Kenaikan DD
NATAR – Para kepala desa (Kades) di Kabupaten Lampung Selatan menyambut antusias kenaikan dana desa yang akan digelontorkan pemerintah pusat kedesa. Sebab, selain untuk infrastruktur, peningkatan SDM tak kalah penting untuk memajukan desa dengan program pemerintah pusat tersebut. Ketua I Apdesi Lampung Selatan Yosar Supriyono, S.E menyampaikan, kenaikan dana desa yang hampir mencapai 120 persen merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat yang akan menggelontorkan Rp 1 Milyar setiap desa. APDESI, kata dia, menyambut positif program tersebut untuk direalisasikan. \"Yang perlu diperhatikan aparatur desa, kecamatan bahkan sampai kabupaten bahwa dana ini memang harus dikawal benar-benar. Karena persoalannya aparatur desa walapun sudah dilakukan berbagai bimtek tetap saja namanya SDM berbeda-beda. Nah ini harus ada pendampingan,\" kata Kepala Desa Bumisari, Natar ini. Tujuaannya, lanjut Supri, supaya dana dari pusat yang sudah dianggarkan bisa digunakan sesuai kebutuhan masyarakat desa. Kemudian, penggunaannya juga bisa seefektif mungkin. \"Pada waktu kunjungan menteri desa ke desa kami Bumisari pernah saya sampaikan juga, bahwa pola pengucuran dana ini bila tahun lalu 40 persen, 40 persen dan terakhir 20 persen. Kami harapkan, pada tahun ini bisa diperluas di awal, apakah 70-30 persen. Jadi, pemanfaatan dana itu bisa maksimal, dalam arti bahwa tidak terjadi tertunda karena pengerjaannya menunggu datangnya uang,\" ujarnya. Diceritakannya, bahwasannya menteri desa menanggapi positif usulannya tersebut. \"Bahkan kata dia nantinya kucuran dana diupayakan tidak melalui kabupaten melainkan langsung ke rekening desa. Saya kira hal itu nantinya lebih baik,\" imbuh Supri. \"Jadi sekali lagi bagaimana bisa mengawal bersama-sama terutama untuk kawan-kawan kepala desa yang tergabung dalam Apdesi, harapannya supaya kami tidak salah dalam menggunakan dana desa, yang penting sesuai prosedur dan sesuai kebutuhan masyarakat. Dan nilai yang dihasilkan daripada program ini benar-benar bisa maksimal,\" timpalnya. Supri menegaskan, program DD semestinya tak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur semata. Melainkan, aspek lain seperti peningkatan SDM dan kemandirian masyarakat desa harus diperhatikan. “Untuk pembangunan infrastruktur kita sudah tahu semua, seperti pembangunan sarana umum jalan, drainase dan sebagainya. Tetapi pentingnya juga memperhatikan pembangunan non infrastruktur seperti peningkatan kualitas SDM yang ada di desa. Contohnya, penguatan kelembagaan-kelembagaan dan peningkatan kewirausahaan kemudian pembinaan-pembinaan pengusaha mikro, nah ini harapannya bisa diperkuat,\" ujarnya. Sebab, dengan begitu maka sasaran dari program DD bisa mengena langsung efeknya ke masyarakat serta membantu peningkatan kemajuan dan kesejahteraan desa. \"Karena kami ingin masyarakat bisa berdaya dengan adanya program ini, bukan malah sebaliknya yang semakin tergiras dengan modern market kemudian perhatian terhadap generasi muda. Bagaimana setelah mereka lulus sekolah bisa mendapatkan bekal melalui pelatihan menggunakan dana ini,\" tandas Supri. (rdo)
Sumber: