Banyak Permintaan, Hiswana Migas Rencanakan OP Ulang
WAYPANJI – Hiswana Migas Lampung mengklaim bahwa operasi pasar (OP) gas Elpiji 3 kilogram dianggap kurang efektif. Ini dilihat dari banyaknya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan gas. Hasil OP yang digelar di Kecamatan Palas dan Waypanji, Selasa (14/8) kemarin, dianggap tak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Atas dasar itu, Hiswana Migas Lampung berencana mengadakan OP ulang. “Jika melihat dari hasil tadi, harus ada OP ulang,” kata Ketua Bidang Elpiji Hiswana Migas Lampung Adi Candra kepada Radar Lamsel. Pria yang akrab disapa Adi ini melanjutkan, jika melihat kondisi masyarakat yang begitu membutuhkan gas 3 kilogram, pihaknya menganggap OP ulang bisa dijadikan alat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Apalagi sekarang ini menjelang Iduladha. Maunya memang dihantam lagi, jadi pembagian bisa merata. Tapi sebelum itu, kami harus koordinasikan permintaan ini dengan Pertamina,” katanya. Kemarin, Hiswana Migas membawa sebanyak 1.120 tabung gas Elpiji 3 kilogram yang disebar di Kecamatan Palas dan Waypanji. Dalam hitungan jam, ratusan tabung gas ini langsung ludes. Hari ini, Hiswana Migas akan kembali menggelar OP di dua wilayah. Menurut rencana, wilayah yang akan di OP adalah Kecamatan Kalianda dan Kecamatan Waypanji. “Dua kecamatan ini yang diusulkan Pemkab Lamsel, kalau tidak ada perubahan ya. Sementara ini kami juga masih menunggu jawaban dari Pertamina,” katanya. Dikonfirmasi terpisah, Sales Executive Pertamina Rayon 3 Lampung Widhi Hidayat juga sudah menerima informasi mengenai titik wilayah OP hari ini. “Di Kecamatan Kalianda dan Waypanji, begitu info terakhir dari pemkab,” katanya. Sementara itu, pada hari yang sama, Hismawa Migas Lampung juga menggelar OP gas elpiji 3 kilogram di Desa Suka Mulya, Kecamatan Palas, Selasa (14/8) kemarin. Dami (50), warga Desa Bangunan mengungkapkan kelangkaan gas elpiji di Kecamatan Palas terjadi sejak dua pekan terahir. Akibatnya, harga gas elpiji 3 kilogram naik menjadi Rp 30.000 per tabung. Jauh dari harga sebelumnya yang hanya Rp 20.000 per tabung. “Gas elpiji 3 kilogram naik Rp 30.000 sudah dua minggu ini, dan itu pun susah dicari bahkan harus ke Kecamatan Sragi untuk membelinya,” kata Dami kepada Radar Lamsel, saat di temui di operasi pasar gas elpiji kemarin. Ketua Hiswana Migas Lampung Adi Candra mengatakan, pada OP tersebut harga gas elpiji 3 kilogram yang diberikan kepada masyarakat dengan harga dasar atau Rp 16.500 per tabung. “Hari ini (Kemarin’red) dilakasanakan di dua lokasi yaitu Kecamatan Palas dan Kecamatan Way Panji. Sedangkan dalam sehari jatah yang berikan yaitu 650 tabung per kecamatan,” ucapnya. Adi menerangkan, Kecamatan Palas dan Waypanji merupakan wilayah yang sangat terdampak dari kelangkaan gas elpiji. Hal tersebut dikarenakan pada musim kemarau banyak petani beralih mengggunakan gas elpiji tiga kilogram sebagai bahan bakar mesin pompa air. “Dua wilayah ini memeliki lahan sawah yang luas. Pada musim kemarau ini untuk menghemat biaya petani beralih ke gas elpiji, bahkan mereka sekali beli bisa 3-5 tabung,” paparnya. (rnd/CW1)
Sumber: