Nanang: PMI Harus Maksimal Layani Masyarakat
PMI Minta Pemkab Anggarkan Dana Kegiatan di APBD
KALIANDA – Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Lampung Selatan meminta kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan agar memasukkan anggaran kegiatan PMI Lamsel ke dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Lamsel. Permintaan itu disampaikan Ketua PMI Cabang Lamsel Dr. As’Ad Thoha saat beraudensi dengan Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto bersama sejumlah pengurus PMI Lamsel, di ruang pertemuan Plt. Bupati, Senin (20/8) kemarin. “Kami berharap pemerintah daerah bisa memasukan anggaran untuk kegiatan PMI ke dalam APBD. Jadi kami tidak lagi memungut biaya penganti bungkus darah kepada masyarakat yang membutuhkan darah dari PMI,” ujar As’Ad Thoha, kemarin. As’ Ad toha menuturkan, selama ini pihaknya selalu mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait adanya biaya penganti kantong darah yang harganya sebesar Rp250 ribu perkantong darah. “Harga kantong darah itu sudah mengikuti aturan pusat. Artinya, kalau warga yang membutuhkan darah tidak dipungut biaya penganti, siapa yang akan menanggung biaya pembelian kantong darah tersebut, sementara PMI tidak memiliki anggaran untuk itu. Belum lagi untuk membayar honor petugas PMI yang mengurusi donor darah. Oleh karena itu, kami berharap sekali kepada Pemkab Lamsel untuk mengganggarkannya di APBD,” harapnya. Sementara itu, Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto mengatakan, pemkab Lamsel akan berupaya untuk merumuskan masukan-masukan yang telah disampaikan oleh pengurus PMI Lamsel, khususnya yang menyangkut soal pengusulan anggaran kegiatan ke dalam APBD Lamsel. “Ya nanti akan kita rumuskan terlebih dahulu. Yang jelas PMI Lamsel harus benar-benar maksimal dalam melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan darah,” katanya. Menurut Nanang, PMI harus bisa menjaga stok darah hasil dari donor masyarakat. Sebab, darah sangat penting dan dibutuhkan untuk tubuh manusia yang kekurangan darah saat menjalani perawatan di rumah sakit. “Saya minta stok darah di PMI selalu tersedia setiap saat. Jangan sampai saya mendengar atau ada warga yang mengadu kalau di PMI kehabisan stok darah, atau ada istilah jual beli darah. Nanti akan kita benahi kembali keberadaan PMI Lamsel ini, agar dapat melayani masyarakat secara maksimal,” pungkasnya. (iwn)Sumber: