Terapkan Program Gerdal Ramah Lingkungan

Terapkan Program Gerdal Ramah Lingkungan

PENENGAHAN – Program ramah lingkungan terus diterapkan di lahan tanaman petani bawang di Kecamatan Penengahan. Setelah bahan organik, kini petani kecamatan setempat mencoba menerapkan Gerdal atau gerakan pengendalian ramah lingkungan. Selasa (28/8) kemarin, lahan tanaman bawang merah di Desa Ruangtengah menjadi contoh awal penerapan. Sebanyak 25 petani bawang merah di Kecamatan Penengahan dilibatkan dalam penerapan program ini. Program ini mengajak petani untuk menggunakan bahan organik atau agen hayati. Tujuannya untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh tular tanah atau penyakit tanah seperti jamur atau fungi terhadap tanaman bawang merah. Kasi Pengendalian Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Lampung Nurdin, S.P mengatakan untuk menyukseskan program ramah lingkungan ini, pihaknya melibatkan 25 petani bawang merah. Nantinya, seluruh lahan tanaman bawang merah di kecamatan ini akan menerapkan program Gerdal yang difungsikan menghadang serangan berbagai penyakit dari tanah mau pun tanaman. “Permasalahan di lapangan tanaman bawang merah adalah penyakit moler atau layu fusarium,” katanya. Nurdin melanjutkan, kedua penyakit tersebut biasanya muncul karena beberapa faktor. Diantaranya faktor alam yang mempengaruhi tanah dan faktor benih yang kurang bagus. “Salah satu faktor lain penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Inilah alasan kenapa program Gerdal perlu diterapkan, karena fungsinya untuk mengendalikan penyakit. Bukan hanya bawang saja, tetapi semua komoditi,” katanya. Petugas Pengendali orgasme Penggangu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Penengahan Syafruddin menambahkan, Gerdal ramah lingkungan memang berfungsi menjaga tanaman dari serangan berbagai penyakit tanaman. Sebab, bahan yang digunakan dalam Gerdal dibuat dari bahan organik seperti pestisida organik, atau agen hayati dengan jenis pemakaian paenibacillus. “Inilah keuntungannya, kalau memakai gerdal penyakit akan mudah dikendalikan,” katanya. Syafruddin melanjutkan, program Gerdal ramah lingkungan masih dipantau selama sepekan kedepan. Dalam hal ini, petani akan melakukannya secara langsung sebagai tindak lanjut untuk melihat perkembangan hasil gerdal. “Kita akan lihat nanti, bagaimana perkembangannya. Karena program Gerdal ini sangat bagus, bagi penyakit ini adalah racun, kalau tumbuhan sebagai pupuk. Jadi memaksimalkan tanaman,” katanya. (rnd)

Sumber: