Nanang Berharap Sekapur Sirih Jangan Diganti Permen

Nanang Berharap Sekapur Sirih Jangan Diganti Permen

Minta Disdik dan Disparbud Pertahankan Budaya Daerah

KALIANDA – Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto meminta kepada Dinas Pendidikan dan Pariwisata Kebudayaan Lamsel untuk menanamkan serta mempertahankan seni dan budaya daerah Lampung yang sudah diwariskan oleh para leluhur dan pendahulu kepada generasi muda milenial saat ini. Permintaan itu disampaikan Nanang Ermanto sebagai bentuk keprihatinan setelah menyaksikan secara langsung penari sigekh penguten (tari sembah’red) memberikan sekapur sirih kepada dirinya dalam bentuk sebuah permen pada acara pembukaan peresmian Rumah Pintar Pemilu (RPP) di kantor KPU Lamsel, Jumat (31/8/2018) pekan lalu. \"Saya sempat kaget. Tadinya saya kira betulan isinya sirih seperti aslinya. Tapi setelah saya terima dari si penari ternyata sebuah permen. Kalau aslinya-kan beneran sirih bukan permen. Tari sembah ini tarian yang sakral dan merupakan kesenian budaya daerah yang harus dipertahankan,\" ujar Nanang Ermanto. Oleh karena itu, Nanang berharap kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata Lamsel agar dapat memberikan pembelajaran kepada siswa sekolah tentang tari sembah sesuai dengan aslinya. Menurutnya, itu dilakukan agar seni budaya daerah tetap terjaga keasliannya dan tidak mudah tergerus oleh jaman modern seperti sekarang ini. \"Harapan saya kalau ada acara resmi dengan menampilkan tarian sembah dimanapun tempatnya, agar sekapur sirih yang diberikan si penari kepada tamu harus benar-benar daun sirih, jangan diganti-ganti dengan permen atau yang lainnya. Upaya ini sebagai perwujudan pelestarian budaya yang kita miliki,\" pungkas Nanang Ermanto. Untuk diketahui, Tari sembah Sigeh Penguten adalah tari tradisional Indonesia yang berasal dari Propinsi Lampung. Tari sembah Sigeh Penguten merupakan tari adat budaya Lampung yang berasal dari suku Pepadun. Semula tarian ini di persembahkan untuk menyambut kedatangan para raja dan tamu-tamu istimewa, sebagai cara menunjukan keramahan dan penghormatan. Mungkin karena hal ini, kemudian tari sembah sigeh penguten dijadikan identik sebagai tari penyambutan. Selain diperagakan diupacara-upacara adat serta upacara penyambutan tamu agung, tari sembah juga sering di peragakan di acara pernikahan adat Lampung maupun acara-cara resmi lainnya, fungsinya tetap sama yaitu sebagai upacara penyambutan untuk para tamu yang hadir di acara tersebut. Sebagai sebuah tarian daerah, tari sembah Sigeh Penguten dalam setiap penampilannya sangat menonjolkan ciri-ciri budaya adat istiadat Lampung. Terutama dalam busana yang dikenakan oleh para penari. Busana yang dikenakan oleh para penari adalah busana asli daerah seperti yang dikenakan pengantin wanita asli suku Lampung lengkap dengan siger dan tanggainya. Tari sembah ini di iringi dengan lantunan Alat Musik khas adat lampung, seorang penari tari sembah terdiri dari beberapa orang wanita yang mengenakan kain tapis dan mahkota siger, dan para penari di rias menggunakan kuku palsu sehingga terlihat lentik, yang mana ada satu dari penari (pemimpin tari, red) membawa sebuah kotak kecil yang diisi daun sirih untuk di berikan kepada para tamu agung yang hadir dalam acara resmi tersebut. (iwn) Berikut liputan Saburai TV: https://www.youtube.com/watch?v=-Wd2uJuAw48

Sumber: