DKP Lamsel Berikan Bantuan Mesin Beras Analog
SRAGI – Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari I Desa Sumber Sari, Kecamatan Sragi mendapatkan bantuan satu paket mesin beras analog dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemkab Lampung Selatan. Kepala Desa Sumber Sari Iwan Kuswara mengatakan, KWT Mekar Sari I menerima bantuan mesin beras analog pada saat mengikuti pembinaan pembuatan beras analog di Dinas Ketahanan Pangan Lamsel pada Kamis (6/9) kemarin. “Bantuan diberikan pada saat mengikuti pembinaan pembuatan beras analog di Dinas Ketahanan Pangan Lamsel. Dan bantuan yang diterima berupa satu paket mesin pencetak beras analog,” tutur Iwan kepada Radar Lamsel, kemarin. Lebih lanjut Iwan menerangkan, dengan adanya mesin beras analog tersebut ia berharap dapat mencegah terjadinya kerawanan pangan di desanya. “Sebagai desa yang memiliki sedikit lahan padi, harapan saya dengan adanya mesin tersebut dapat mencegah terjadinya kerawanan pangan dan dalam waktu dekat kami akan memproduksi beras analog dengan menggunakan mesin tersebut” ucapnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Ketahana Pangan Lamsel Ir. Yansen Mulia menerangkan, pada pelatihan pembuatan beras analog tersebut pihaknya memberikan bantuan mesin beras analog kepada dua kelompok KWT yaitu, kelompok Mekar Sari I Desa Sumber Sari, Kecamatan Sragi dan kelompok Karya Tani Maju Desa Bandar Dalam, Kecamatan Sidomulyo. “Bantuaan yang kami berikan berupa satu paket alat pembuat beras analog yang terdiri dari alat pemarut, penepung, mixer kapasitas 5 kilogram, alat pengukus beserta dengan kompornya,” terangnya. Menurut Yansen, beras analog memiliki triple benefit yang bisa dirasakan oleh masyarakat karena dapat meningkatkan nilai tambah pengolahan singkong dan membuat masyarakat lebih sehat serta membantu pemerintah menekan angka konsumsi beras. “Keuntungannya ada tiga. Selain meningkatkan ekonomi masyarakat, mengkonsumsinya juga membuat kita sehat serta membantu pemerintah dalam menekan angka konsumsi beras,” ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Dinas Ketahanan Pangan juga menggandeng Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unila. Untuk kedepannya, lanyut Yansen, pihaknya akan mengupayakan menggandakan bantuan Extruder beras analog. “Harapan saya bantuan ini bisa digunakan langsung untuk memproduksi beras analog. Bekerja sama dengan Unila kedepanya kami akan mengupayakan mesin extruder sehingga beras analog yang dicetak akan sangat menyerupai beras,” (Cw1)
Sumber: