Desa Sidoharjo Bersolek
WAYPANJI – Desa Sidoharjo, Kecamatan Way Panji terus berbenah memanfaatkan Dana Desa (DD) tahap kedua 2018. Sederet infrastruktur utama mulai dibangun dengan melibatkan masyarakat setempat. Kepala Desa Sidoharjo Marjana menuturkan, khusus di tahap kedua 40 persen ini pihaknya memusatkan pembangunan infrastruktur di tiga dusun. “ Kami fokus di tiga Dusun yakni Dusun VII, Dusun XII dan dusun IX,” kata Marjana kepada Radar Lamsel, Senin (10/9). Adapun infrastruktur yang digarap dengan metode padat karya itu meliputi pembangunan rigid beton sepanjang 153 meter di dua titik sekaligus yakni di Dusun VII. Selain membangun jalan untuk akses masyarakat, Marjana menjelaskan, pihaknya juga membangun fasilitas penunjang seperti gorong-gorong penghubung dusun. “ Rigid beton dibangun didua titik begitu juga dengan fasilitas penunjang seperti gorong-gorong penghubung antar dusun,” ungkapnya. Selain membangun rigid beton, desa dengan penduduk terpadat di Kecamatan Way Panji itu juga berhasil membangun paving block sepanjang 175 meter dengan ketebalan mencapai 8 centimeter. “ Untuk paving block kami bangun di dusun XII dan Dusun IX dengan ketebalan mencapai 8 centimeter,” ujar Marjana. Orang nomor satu di Sidoharjo itu mengungkapkan, manfaat dana desa pelan-pelan mulai terlihat oleh masyarakat. Terlebih ditahun sebelumnya Desa Sidoharjo juga telah membangun 1.351 rigid beton di enam titik. “ Dengan adanya dana desa, diharapkan mampu menciptakan desa yang berkembang dari segi infrastruktur dan Sumberdaya manusia nya,” ujar Marjana. Diharapkan dengan pembangunan tersebut dapat meningkatkan kualitas perekonomian desa. Sebab lanjutnya, infrastruktur sangat erat kaitannya dengan roda perekonian masyarakat desa. “ Dengan begitu masyarakat bisa merasakan manfaatnya dan kami berharap pembangunan yang sudah direalisasikan dapat dijaga dan dirawat bersama,” sebut dia. Padat Karya Berdayakan Warga Desa Sidoharjo sebagai desa dengan penduduk terpadat diwilayah Way Panji ini enggan berleha-leha pada realisasi DD tahap kedua 2018 sebesar 40 persen. Pemerintah Desa Sidoharjo menargetkan usai realisasi tahap kedua itu pihaknya akan segera menyusun Laporan Pertanggungjawaban dan langsung menggarap wacana selanjutnya yakni pencairan ditahap ketiga sebesar 20 persen. “ Kami tak mau berlama-lama, lebih cepat lebih baik karena DD tahun ini masih terus berlanjut dan belum selesai. Itu artinya tugas masih belum usai,” kata Kades Sidoharjo Marjana. Marjana mengatakan dengan metode padat karya, DD tahap kedua ini amat terasa kebersamaannya dengan masyarakt setempat. Sebab sistem padat karya lebih banyak melibatkan tenaga kerja dari warga sekitar. “ Padat karya memang sesuai ekspektasi masyarakat, sisi positifnya ialah padat karya melibatkan tenaga kerja dan itu sesuai arahan Pemerintah,” sebut dia. Dalam penerapannya, Tim Pelaksana Kegiatan Desa Sidoharjo juga turut menggandeng lapisan masyarakat mulai dari Unsur Pimpinan Kecamatan hingga masyarakat setempat. Camat Way Panji Isro Abdi menjelaskan dengan adanya pembangunan secara kontinu maka secara otomatis akan mengurangi kesenjangan atau ketimpangan infrastruktur. “ Jadi tak ada alasan lagi desa tidak membangun, adanya DD adalah sebagai solusi desa untuk keluar dari image tersebut. Harapan kami kedepan rencana-rencana pembangunan harus lebih ditingkatkan secara bertahap,” sebut Isro Abdi. Pantauan Radar Lamsel, pembangunan yang dimulai dibeberapa dusun itu turut diawasi oleh Uspika Way Panji serta lapisan masyarakat dengan satu persepsi yakni menjadikan Desa Sidoharjo sebagai desa yang berkembang dari waktu ke waktu. (adv)
Sumber: