Musim Kemarau, Panen Ikan Lebih Awal
SRAGI – Musim kemarau tidak hanya berdampak di Sektor pertanian saja, namun juga berdampak pada sejumlah pembudidaya ikan air tawar di Kecamatan Sragi. Untuk mengantisipasi kerugian, sejumlah pembudidaya ikan air tawar harus rela memanen ikan lebih awal dikarenakan pasokan air yang kian menipis. Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tariti Jaya Desa Bakti Rasa Usep mengaku, para pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompoknya terpaksa memanen ikan lebih awal dikarenakan khawatir kekurangan pasokan air. “Kebanyakan pembudidaya ikan yang berskala kecih masih mengandalakan air hujan. Sementara musim kemarau pasokan air berkurang, terpaksa memanen ikan sebelum memasuki ukuran konsumsi untuk mengatisipasi kerugian,” kata dia kepada Radar Lamsel saat ditemui di kediamannya, Selasa (18/9) kemarin. Usep menerangkan, selama musim kemarau selain menyebabkan pasokan air berkurang juga menyebabkan peningkatan suhu air yang dapat menyebabkan ikan mati. “Yang kami khawatirkan, ketika kolam sudah mengalami pendangkalan, suhu air kolam akan meningkat dan dapat menyebabkan ikan mati,” terangnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Yusuf (22) salah satu pembudidaya ikan patin Desa Bakti Rasa, mengatakan memasuki musim kemarau ia lebih mengutamakan penyelamatan dengan memanen ikan lebih awal. “Kami lebih mengutamakan menyelamatakan ikan dengan dipanen lebih awal meski ukaran ikannya lebih kecil,” ucapnya. Tekait harga ikan yang dipenen sebelum memasuki ukuran konsumsi, Yusuf menerangkan harga tetap sama, yaitu Rp 14.000 per kilogramnya. “Harga tetap sama. Namun kita tetap rugi, karena seharusnya dalam satu kilogram ikan berjumlah 8 ekor dan sekarang jadi 10 ekor,” tutupnya. (Cw1)
Sumber: