Musim Kemarau, Petani Tanam Cabai
PALAS – Sejak memasuki musim kemarau beberapa bulan lalu, petani di Desa Suka Mulya, Kecamatan Palas memanfaatkan lahan pertanian padi mereka untuk menanam cabai. Sutris (45), salah satu petani di desa setempat mengaku, sejak memasuki musim kemarau tiga bulan lalu, ia memanfaatkan lahan yang biasanya ditanami padi untuk menanam cabai. “Musim kemarau seperti sekarang ini sulit air karena lahan saya merupakan tadah hujan. Saya mencoba menanam cabai karena sedikit membutuhkan air,” kata dia kepada Radar Lamsel. Sutris menerangkan, untuk menanam cabai seluas setengah hektar membutuhkan biaya berkisar Rp 85 juta. Biaya tersebut jauh lebih besar dari modal menanam padi yang hanya RP 4 – 5 juta dan membutuhkan perawatan lebih. “Saya sudah biasa tanam cabai kalau musim kemarau. Modalnya cukup besar, Mas. Biaya perawatannya kurang lebih Rp 8.500 per pohonnya. Untuk setengah hektar ini bisa ditanami 10.000 pohon cabai,” terangnya. Hal senada juga diungkapkan Kirman (48). Sejak lahan padinya mengalami kekurangan air dan tidak bisa ditanami, kini mencoba menanam cabai meski lebih membutuhkan modal yang lebih besar. “Memang harus ada perhitungan matang, kalau tidak kita bisa rugi. Tapi sekarang musimnya cukup bagus dan tidak ada serangan penyakit,” paparnya. Dari satu pohon cabai, lanjut Kirman, mampu menghasilkan 8 ons – 1 kilogram cabai dengan harga jual saat mencapai Rp 19.000 perkilogramnya. “75 hari sudah bisa panen dengan satu pohon cabai bisa menghasilkan 8 ons cabai. Harga cabai saat ini petani lumayan mendapat untung,” ujarnya. (Cw1)
Sumber: