90 Menit Blusukan, Nanang Tanggapi Banyak Persoalan
Pantau Pembangunan Jembatan, hingga Beli Kopi WC
KALIANDA – Satu setengah jam Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto blusukan di seputaran Pasar Impres Kalianda. Ada banyak aspirasi serta ide yang didapat selama 90 menit melakukan pantauan. Tujuan awalnya, Nanang hendak memantau aktifitas alat berat yang diterjunkan tim pelaksana pembangunan jembatan pasar impres Way Urang. Jembatan tersebut mulai digarap dengan meruntuhkan badan jalan yang dibangun diatas jembatan. “ Secepatnya kalau bisa jangan ditunda lagi, apa yang bisa dikerjakan segera kerjakan. Dalam hal ini murni tim CSR yang mengakomodir segala urusan pembangunan jembatan tersebut,” kata Nanang saat tiba di lokasi, Kamis (20/9) kemarin. Dijalaskannya, pembangunan yang digagas menggunakan alokasi dana CSR dari ratusan perusahaan yang ada di Lamsel itu sudah dirinci menelan biaya RP 2,5 miliar. “ PUPR sudah kami tugaskan untuk menghitung total biaya pembangunan. Setelah terkumpul, tim CSR langsung mengerjakan. Penurunan alat berat ini baru tahapan awal pembangunan,” sebut dia. Pantauan wartawan koran ini, Politisi PDIP itu terjun langsung melakukan pengawasan. Ia juga mengarahkan alat berat bahkan sempat memegang ujung pembobok alat berat tersebut. Ketua tim CSR Tatang mengatakan, seperti janji sebelumnya pembangunan segera dilaksanakan secepatnya setelah semua terkoordinir baik dari segi dana hingga skema gambaran jembatan kelak. “ Beberapa hari lalu kami janji dalam minggu ini, nah maka hari ini (kemarin ‘red) tim langsung terjun agar pekerjaan tidak lagi tertunda. Karena semua pengusaha sudah sepakat mengalokasikan CSR untuk rakyat Lamsel,” sebut Tatang. Usai meninjau jembatan, rombongan Nanang merangsek masuk ke pasar impres. Disana Nanang menyapa supir angkot dan mendengar keluh kesah soal sulitnya mendapatkan BBM premium. Serta mendengar kelegaan supir angkot usai dicabutnya angkutan gratis bagi siswa. Tidak supir angkot saja yang dapat berinteraksi dengan pemimpin kabupaten ini. Para pedagang turut merasakan kehadiran Nanang disekelilingnya. Ketika tiba di kios Kopi WC Nanang langsung memanggil Kepala Disperindag Qorinilwan Nitijaman. “ Saya beli untuk ngopi petugas di rumah dinas. Kopi ini mesti dipasarkan lebih luas jangkauannya, bila perlu ajak kerjasama pedagangnya dan satu lagi jadikan kopi Wc sebagai salah satu ikon pada Lampung Fair mendatang,” pesan Nanang kepada Qorinilwan. Sebelum bergegas meninggalkan pasar, Nanang juga memantau harga gas elpiji 3 kilogram dipasaran. Harga gas tabung melon itu berangsur pulih dan bertengger diangka Rp 20 ribu. “Harganya sudah turun jadi Rp 20 ribu sekarang, masih akan kita pantau terus,” kata dia. Nanang menegaskan sekali blusukan dirinya mesti mendapat ide serta menanggapi berbagai persoalan mulai dari infrastrukutur hingga ekonomi, tentunya dengan menawarkan solusi. (ver)Sumber: