Sakai Sambaiyan Project Jilid II Dibuka Minggu Ini

Sakai Sambaiyan Project Jilid II Dibuka Minggu Ini

Butuh Bantuan Pakaian dan Seragam Sekolah

KALIANDA – Setelah sukses dengan misi sosial membantu korban gempa di Lombok beberapa waktu lalu, Komunitas Peduli Wisata (Pelita) akan kembali menggelar misi lanjutan yang diberi nama Sakai Sambaiyan Project jilid II. Rencananya pengumpulan donasi ini dibuka mulai Minggu (23/9) hari ini. Misi di jilid II ini, komunitas Pelita bersama relawan akan  fokus pada penggalangan donasi dan bantuan untuk anak-anak yang duduk dibangku sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Jenis bantuan yang dibutuhkan berupa pakaian layak pakai, seragam sekolah, sendal, sepatu, dan alat tulis. Di mana, target bantuan yang harus dicapai memiliki jumlah yang cukup banyak sekitar 500 sampai 1.000 pieces. Ketua Komunitas Pelita Lamsel Yodistara Nugraha mengatakan, jumlah pakaian hasil donasi itu nantinya akan dibagikan di tujuh titik di wilayah Lombok Barat, Lombok Timur dan Lombok Utara. “Kunjungan beberapa waktu lalu, kami melihat kebutuhan bagi anak-anak begitu mendesak. Dari situ kami simpulkan kalau bantuan kedua ini khusus bagi anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah,” kata Yodis kepada Radar Lamsel, Sabtu (22/9) kemarin. Soal penggalangan donasi dan bantuan, Yodis mengatakan pihaknya sudah menyebar sejumlah koordinator yang bertugas menjemput bola dalam mengumpulkan bantuan yang diterima dari relawan. Sejauh ini, sudah ada tiga koordinator yang disebar di tiga wilayah yaitu Kecamatan Bakauheni, Sidomulyo dan Katibung. Sedangkan di kecamatan lain, Yodis mengatakan masih menunggu kabar untuk koordinatornya. “Tapi untuk donasi dan bantuan tetap kita pusatkan di Kalianda,” ucapnya. Yodis mengatakan, meski misinya sama, namun sistem donasi kali ini berbeda dengan sebelumnya. Nantinya akan ada lelang barang berupa kain tenun, kain soket dan batik keris yang merupakan kerajinan asli Lombok. Selain itu, tiap relawan yang menyumbang donasi sebesar Rp 50 ribu akan dapat cangkir dari pengusaha lokal di Lombok. “Mungkin bisa dikatakan jualan, istilahnya kita beli sambil bantu dengan donasi,” katanya. Demi memaksimalkan bantuan, Yodis mengatakan bahwa pihaknya memiliki rencana menggelar event menggambar untuk anak-anak. “Sekaligus mengumpulkan donasi juga, jadi lomba menggambar ini bisa sebagai pemikat anak-anak yang ingin membantu saudara-saudara kita di sana,” ujarnya. (rnd)

Sumber: