Pabrik Arang Sukaraja Ditutup Permanen

Pabrik Arang Sukaraja Ditutup Permanen

PALAS – Pabrik arang tempurung kelapa yang berada di Dusun Susukan, Desa Sukaraja, Kecamatan Palas akhirnya ditutup secara permanen. Keputusan tersebut dilakukan setelah digelarnya musyarawarah masyarakat Dusun Kuningan, Desa Suka Mulya yang terdampak dari asap pembakaran pabrik arang tersebut pada Minggu (23/9/2018) pukul 20.00 WIB, malam. Kepala Dusun Kuningan Permadi mengatakan, dari hasil musyawarah masyarakat dan pemilik pabrik, pihaknya tidak memberikan izin lingkungan kepada pemilik pabrik arang tersebut. “Karena dampak asap pembakaran pabrik tersebut sudah banyak masyarakat yang terkena infeksi saluran pernapasan (ISPA). Dari keputusan masyarakat itu sendiri tidak dikeluarkannya izin lingkungan dan pabrik tersebut harus ditutup,” kata dia kepada Radar Lamsel, Senin (24/9) kemarin. Lebih lanjut, Permadi menerangkan, dari hasil keputusan musywarah, penutupan arang tersebut akan ditutup pada 8 Oktober mendatang. “Masyarakat juga memberikan toleransi sampai dengan 8 Oktober mendatang pabrik masih diizinkan untuk beroprasi dan juga memberikan kesempatan pemilik pabrik untuk mencari lokasi lain,” ucapnya. Pantauan Radar Lamsel pada Senin (24/9) kemarin pabrik arang tempurung kepala tersebut ditinjau langung oleh Kepala Bidang Perundang-undang Irwan A. Santori dan Kasi Lidik Satpo-PP Lamsel. Irwan A Santori membenarkan bahwa pabrik arang tersebut belum mengantongi izin medirinkan usaha. Padahal kata dia, produksi  pabrik tersebut  terbilang cukup besar. “Pabrik ini memang belum mengantongi izin usaha. Sedangkan salah satu berkas persyaratan yaitu izin lingkungan, namun tidak diizinkan masyarakat dan pabrik ini harus ditutup,” ucapnya. Sementara itu Kasi Lidik Satpol-PP Lamsel Sri Ngatini menjelaskan dampak dari asap pembakaran pabrik teserbut akan sangat berbahaya jika sampai terhirup oleh masyarakat. “Jika berbulan-bulan asapnya terhirup oleh masyarakat ini bisa menimbulkan penyakit paru-paru” sambungnya. Meski begitu Sri Ngatini juga sangat menyayangkan pabrik tersebut harus ditutup. Karena menurutnya pabrik tersebut dapat menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat. “Sangat disayangkan sebenarnya. Jika dari awal berdirinya pabrik ini ada izin usaha. Penaggulangan asapnya dapat ditanggulangi oleh pihak lingkungan hidup dan pabrik ini akan tetap berdiri. Tapi sekarang sudah teralambat,” tutupnya. (vid)

Sumber: