Harga Udang Vaname Naik, Hasil Panen Tak Memuaskan
SRAGI – Harga udang vaname di Kecamatan Sragi terus merangkak naik. Sebelumnya harga udang vaname size 100 seharga Rp 63.000 perkilogram naik menjadi Rp 67.000 perkilogramnya. Sendangkan size 60 dari harga Rp 75.000 naik menjadi Rp 78.000. Namun kenaikan harga komoditas utama petani tambak Desa Bandar Agung tersebut tidak menjadi kabar baik bagi para petani tambak. Pasalnya selama musim kemarau sebagian besar petani tambak mengalami gagal panen. Saripudin (32) salah satu petani tambak udang vaname Dusun Kualajaya, Desa Bandaragung ini mengaku sejak memasuki musim kemarau mengalami gagal panen. \"Sejak mamasuki musim kemarau, sulit mandapatkan pasokan air, padahal saat ini harga sedang bagus. Hasil panen tak sesuai harapan, biasanya tambak ukuran 1.000 meter persegi bisa hasilkan 1 ton sekarang tak sampai 5 kuintal,\" kata dia kepada Radar Lamsel, Selasa (25/9) kemarin. Selain disebabkan berkurangnya pasokan air, Saripudin menuturkan, selama musim kemarau membuat kadar keasinan air menjadi meningkat dan menyebabkan udang mati. \"Airnya menjadi pahit sehingga banyak udang yang mati. Bahkan ada tambak yang tidak bisa dipanen sama sekali,\" sambungnya. Hal senda juga diungkapkan oleh Candra (45). Karena tidak mau mengabil resiko kerugian, selama musim kemarau ini ia lebih memilih untuk tidak menebar benih udang vaname. \"Saat sangat sulit untuk mendapatkan pasokan air. Padahal harga udang vaname ukuran 100 saat ini bisa mencapai Rp 70.000 perkilogramnya,\" ucapnya. Adi (35) salah satu pengepul udang vaname di Desa Bandar Agung membenarkan bahwa sebagian besar petani udang vaname mengalami gagal panen selama musim kemarau ini. \"Penyebabnya kurangnya pasokan air. Hanya sedikit sekali petani yang dapat memanen udang, itupun hasilnya kurang bagus cuma 5 kwintal, biasa sampai 1 ton untuk satu tambak,\" (vid)
Sumber: