Mantan Ketua KONI Lamsel Anggap Audit Tak Tepat

Mantan Ketua KONI Lamsel Anggap Audit Tak Tepat

KALIANDA – Mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung Selatan Dr. Frans Nurseto angkat bicara prihal pemeriksaan yang dilakukan inspektorat ditubuh KONI Lamsel. Babe begitu sapaan Frans Nurseto mengatakan, saat ini dirinya tak punya kewenangan untuk mengurusi KONI usai mengundurkan diri awal September lalu. Namun Ia membenarkan informasi bahwa KONI Lamsel sudah mulai diperiksa sejak beberapa hari lalu. “ Informasi yang masuk ke saya pemeriksaan sudah dimulai sejak beberapa hari yang lalu. Sudah dua kali kalau tidak salah diperiksa oleh Inspektorat terkait anggaran,” kata Babe kepada Radar Lamsel melalui sambungan selulernya, Selasa (2/10). Pria yang mengaku sedang berada di Semarang, Jawa Tengah itu beranggapan pemeriksaan yang dilakukan Inspektorat sah-sah saja. Sebab itu sudah menjadi tugas Inspektorat. “ Pada prinsipnya kalau ditanya kesiapan untuk di audit? Tentu KONI dan jajaran yang sekarang ini siap-siap saja. Apalagi sejauh ini sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak dua kali,” kata dia. Meski menyatakan ketidakberatannya terhadap pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat, namun akademisi olahraga itu menilai semestinya pemeriksaan dilaksanakan pada akhir tahun bukan saat ini. “ Sebetulnya pemeriksaan lebih tepat dilakukan pada akhir tahun karena baru beberapa bulan penggunaan anggaran itu. Selebihnya semua data yang ada di bendahara KONI dan penjabat sementara sudah ada kok tinggal ikuti proses pemeriksaannya saja,” terangnya. Disinggung soal peruntukan anggaran sebesar Rp 2 miliar yang digunakan pada saat dirinya memimpin KONI Lamsel? Babe menerangkan anggaran paling banyak tersedot oleh pembayaran bonus atlet Porprov, pembayaran tunggakan, hingga pembinaan atlet. “ Anggaran sudah diposkan masing-masing, paling banyak itu digunakan untuk membayar bonus atlet berprestasi. Soal jumlah detilnya saya lupa yang jelas anggaran yang sudah digunakan lebih dari Rp 1 miliar. Bendahara KONI pak Witnyo yang pegang datanya,” ungkapnya. Masih kata Babe, terlepas dari diperiksanya pengurus KONI dirinya hanya memantau perkembangan sejauh ini. Untuk Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Babe mengakui hal itu belum direalisasikan. “Musorkab memang belum digelar sejauh ini,” tandasnya. Sebelumnya, Transparansi penggunaan anggaran ditubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung Selatan tengah jadi sorotan.Belum adanya laporan pertanggungjawaban soal penggunaan anggaran yang dikabarkan mencapai Rp 2 miliar itu memantik perhatian Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto. “Ya, terkait penggunaan anggaran KONI akan kami tugaskan Inspektorat untuk mengaudit serta mempertanyakan kemana aliran dana Rp 2 miliar itu,” ujar Nanang di Aula Sebuku, Senin (1/10). (ver)

Sumber: