Nanang Tinjau Lokasi Wisata di Desa Kunjir
RAJABASA – Plt. Bupati Ermanto meminta kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Kunjir melakukan penataan dan kebersihan di lingkungan wisata desa setempat. Hal ini dikatakan Nanang saat meninjau lokasi wisata di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Rabu (3/10). Nanang yang didampingi jajarannya, saat itu menelusuri lokasi pinggir pantai. Pada kesempatan itu, Nanang juga berbincang dengan Ketua Pokdarwis Desa Kunjir Iyunk dan menginstruksikan agar pengelolaan wisata setempat semakin maksimal. Nanang mengatakan, penataan yang dimaksud adalah penataan ulang terhadap gubuk yang dinilai tak beraturan karena terlalu dekat dengan pantai. “Kalau bisa ditata ulang, dipindah ke atas biar tertata,” katanya. Kemudian, Nanang juga membahas soal kebersihan lingkungan yang kurang terurus. Untuk memaksimalkan kebersihan lingkungan wisata, Nanang meminta pokdarwis melibatkan banyak pihak. Nanang juga meminta para pedagang di lapak wisata untuk ikut kontribusi dari pedagang setempat. “Pedagang harus ikut berkontribusi membantu kebersihan lingkungan. Jadi saya pesan dengan bapak atau ibu yang berjualan di sini supaya sama-sama menjaga, supaya lingkungan kita tetap bersih,” ucapnya. Mengenai lokasi wisata, Nanang menegaskan pengelolaannya tetap dilakukan oleh pengurus pokdarwis. Di samping itu, Nanang meminta pokdarwis selalu berkoordinasi dengan masyarakat dan aparat desa agar ada keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pariwisata. “Saling koordinasi, pokdarwis minta dananya dengan desa, terus kerja. Jangan minta dana, tapi tidak kerja. Manfaatkan juga pemuda, ajak mereka untuk bergerak bersama-sama. Mulai sekarang jagalah kebersihan, minggu depan saya akan cek lagi,” katanya. Menanggapi saran Nanang, Iyunk selaku Ketua Pokdarwis Desa Kunjir berencana akan menyampaikan hal tersebut dengan aparat desa. Iyunk mengatakan bahwa dirinya sepakat dengan saran orang nomor satu di Lamsel itu soal anggaran wisata yang diambil dari dana desa (DD). “Kalau ada saran dan instruksi dari bapak bupati kan enak, jadi kami tinggal menyampaikan dengan aparat desa bahwa DD tahun depan harus menganggarkan untuk pengelolaan wisata,” katanya. Soal kontribusi pedagang, Iyunk mengatakan bahwa para pedagang sudah diminta retribusi bulanan untuk kebersihan. Ini berbanding terbalik dengan kontribusi pemuda di desa setempat yang menurutnya belum maksimal. “Kalau pedagang mereka bayar rutin tiap bulan untuk kebersihan. Yang menjadi kendala adalah pergerakan pemuda dalam kepariwisataan, terus terang di sini belum maksimal. Ini dilihat dari minimnya kontribusi pemuda yang terlibat dalam pengelolaan.” katanya. (rnd)
Sumber: