Harga Jual Rendah, Petani Bawang Alihkan Bawang Jadi Benih
PENENGAHAN – Harga jual bawang merah di tingkat petani masih rendah. Saat ini harga bawang di petani menyentuh angka Rp 8 ribu, sementara harga di pasaran berkisar di angka Rp 15 ribu – Rp 18 ribu. Perbedaan harga yang begitu besar membuat petani bawang di kecamatan setempat mengeluarkan sejumlah opsi agar musim panen kali ini tak menimbulkan kerugian. Sejumlah opsi yang dipilih ada dua, membuat benih bawang dari hasil panen dan menunggu lonjakan harga. Syafruddin (43), petani bawang merah asal Desa Ruangtengah mengatakan, hasil panen yang dibuat menjadi benih merupakan hal yang paling realitis untuk menangkis kerugian. Jika hal ini dilakukan, maka petani tak perlu lagi mengeluarkan banyak biaya untuk memulai musim tanam berikutnya karena menggunakan benih hasil tangkaran sendiri. “Untuk menghindari kerugian yang besar akibat harga jual, hasil panen kali ini akan kami alihkan dan dibuat menjadi benih,” katanya kepada Radar Lamsel, Minggu (7/10/2018). Rendahnya harga jual membuat petani tak berniat menjual hasil panen kali ini. Sebab, jika dipaksakan maka petani akan menelan kerugian. Jika tak mau mengalami hal ini, maka petani harus menunggu harga jual bawang yang menembus angka Rp 15 ribu. “Kalau dijual dengan harga yang sekarang, kami tak balik modal. Supaya sesuai, harga jual harus Rp 15 ribu, ini perhitungan agar petani mendapat keuntungan,” katanya. Sementara itu, Safri (40), petani lainnya juga mengungkapkan hal senada. Dia mengatakan, jika terpaksa harus menjual, maka opsi yang harus ditempuh petani adalah menunggu sampai adanya peningkatan terhadap harga bawang. Namun, petani harus bersabar karena harus menunggu hingga beberapa bulan kedepan. Pasalnya, kenaikan harga bawang merah diprediksi akan terjadi pada November – Desember mendatang. “Prediksi kita, November sudah naik. Jadi keputusannya di Desember. Kalau Desember masih belum naik juga, terpaksa kita jadikan benih,” ucapnya. (rnd)
Sumber: