BMKG: November, Hujan Mengguyur Lamsel
Curah Hujan Berkisar 1.000 – 1.500 MM
KALIANDA – Badan Meteorologi, klimatalogi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung telah mengeluarkan buletin Prakiraan Musim Hujan (PMH). Dalam keterangannya, BMKG menyatakan awal musim hujan di wilayah Lampung akan dibagi menjadi dua waktu, Oktober dan November. Di Kabupaten Lampung Selatan, awal musim hujan diprediksi akan datang pada dasarian I – III atau pada awal hingga akhir November. Perkiraan sifat hujan yang akan mengguyur Lamsel berstatus (BN) atau di bawah normal, dengan jumlah curah hujan yang berkisar antara 1.000 – 1.500 mm. Berdasarkan rekapan BMKG, awal musim hujan di Lamsel tahun ini memang datang lebih lambat, karena pada tahun lalu jatuh pada Oktober. Tetapi, rata-ratanya, awal musim hujan di Lamsel berlangsung normal seperti sebelumnya. Kepala BMKG Maritim Lampung Sugiyono, S.T.S.Kom mengatakan, perkiraan musim hujan untuk wilayah Lamsel dan Lampung pada umumnya akan terjadi pada akhir Oktober hingga awal November. “Itu waktu perkiraan terjadinya awal musim hujan,” kata Sugiyono saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Senin (8/10/2018). Kedatangan musim hujan memang telah lama dinantikan masyarakat atau petani yang wilayahnya menaglami kekeringan hebat. Pasalnya, musim kemarau berkepanjangan telah membuat masyarakat kehabisan stok air. Bahkan tak sedikit pula petani yang gagal panen karena lahannya dilanda kekeringan. Seperti yang diungkapkan Syafruddin (43), petani asal Kecamatan Penengahan ini mengaku khawatir jika musim kemarau terjadi lebih lama. Jika itu terjadi, petani tak akan bisa memulai musim tanam tepat pada waktunya. “Kalau masih kemarau ya diundur, tapi itu akan tetap berdampak pada siklus tanam dan panen, dan petani akan rugi di waktu,” katanya. Selain pertanian, kemarau juga masih mengancam wilayah Desa Kelawi di Bakauheni yang saat ini masih dilanda kekeringan hebat. Bahkan, untuk mengatasi persoalan ini, masyarakat setempat masih dibantu pasokan air dari Dinas Sosial (Dinsos) Lamsel. (rnd)Sumber: