Korban Gempa dan Tsunami Palu Asal Palas Dipulangkan
PALAS – Keluarga Muhammad Joni (38) warga Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas akhirnya bisa bernafas lega. Sebab, pihak keluarga sudah mendapat kabar dari Muhammad Joni yang merupakan korban gempa dan tsunami di Kota Palu, akhirnya bisa dipulangkan. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, Muhammad Joni bersama istri dan kedua anaknya dipulangkan menggunakan pesawat Hercules dari Palu menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada Rabu (10/10/2018) siang. Wasrikin (55) orang tua Muhammad Joni mengaku bersyukur atas kepulangan anak beserta menantu dan cucunya itu. Rasa khawatir yang menghantuinya selama ini bisa lepas setelah mendapat kabar bahwa Joni bisa pulang. Selama ini, kata Wasrikin, sejak terjadinya gempa pada 28 Oktober lalu, Joni bersama istri dan kedua putranya sempat tertahan penerbangannya dari kota Palu. “Sangat khawatir karena selama beberapa hari tidak bisa komunikasi. Saya baru bisa berkomunikasi empat hari pasca gempa terjadi. Alhamdullillah, anak saya (Joni’red) bersama keluarganya selamat dan bisa pulang,” kata Wasrikin kepada Radar Lamsel. Wasrikin menerangkan, putranya sudah sepuluh tahun tinggal di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Ia bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kehutanan. “Anak saya sudah sepuluh tahun tinggal di Sigi. kepulangannya untuk menenangkan diri untuk menghilangkan trauma, karena kondisi disana masih belum aman,” ucapnya. Sementara itu Kepala Desa Bumi Restu Dwi Narno menjelaskan, Muhammad Joni bersama keluarganya akan dipulangkan dengan menggunakan pesawat hercules dari Kota Palu. “Muhammad Joni dan Keluraganya dipulangkan dari palu menggunakan pesawat hercules sampai Bandara Halim, Jakarta, dan dilanjutkan dengan jalur darat,” terangnya. Terpisah Kepala Dinas Sosial Lampung Selatan Dulkahar mengatakan, Muhammad Joni di pulangkan dari Palu menggunakan pesawat hercules pada Rabu (10/10) siang. “Muhammad Joni dipulangkan bersama istri dan dua putranya menggunakan hercules yang diterbangkan dari palu menuju bandara halim, jakakrta, kemudian dilanjutkan dengan jalur darat. Dan nanti dijemput oleh pihak desa dan kecamatan serta relawan di Pelabuhan Bakau Heni,” tuturnya. Untuk mengetahui kemungkinan masih adanya masyarakat Lampung Selatan yang masih berada di Palu, Dulkahar mengatakan, hingga saat pihkanya masih terus melakukan pemantauan. “Hingga saart ini kami terus melakukan komunikasi dengan Dinsos di Palu. Kami Juga berharap apabila ada masyarakat yang merasa ada keluarganya bisa melapor,” pungkasnya. (vid)
Sumber: