Thomas: Kami Tetap Peduli dan Masih Butuh Pengawas Sekolah
KALIANDA - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lampung Selatan Thomas Americo membantah jika Disdik Lamsel tidak peduli dan terkesan cuwek terhadap keberadaan para pengawas dan penilik sekolah yang bertugas diwilayah Kecamatan Kalianda. Bantahan itu disampaikan Thomas, terkait munculnya pemberitaan soal keluhan para pengawas dan penilik sekolah diwilayah Kecamatan Kalianda yang saat ini sudah tidak lagi memiliki tempat untuk ngantor. Sebelumnya, para pengawas dan penilik sekolah diwilayah tersebut menempati kantor di gedung eks. Kantor UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kalianda yang saat ini telah dihibahkan ke pihak Kejaksaan Negeri Kalianda. \"Tidak benar kalau kami (Disdik Lamsel, red) melakukan pembiaran atau tidak peduli dengan para pengawas dan penilik sekolah sejak eks. Kantor UPT Dinas Pendidikan dihibahkan. Kami sudah carikan tempat pengantinya untuk tempat mereka ngantor yang lokasinya berada di dekat Kantor KONI,\" ujar Thomas Americo kepada Radar Lamsel, diruangkerjanya, Senin (29/10). Oleh karena itu, ia berpesan kepada para pengawas maupun penilik sekolah yang ada di Lamsel jika terdapat persoalan atau permasalahan yang menyangkut pengawas sekolah, hendaknya langsung melaporkan kepada dirinya selaku Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan. \"Ini merupakan peringatan untuk semua pengawas, kalau ada permasalahan hendaknya disampaikan langsung ke dinas jangan diomongin ke pihak lain. Apa sih persoalan yang nggak bisa diselesaikan kalau dibicarakan langsung ke dinas. Pasti semua masalah akan dicarikan solusinya,\" terangnya. Diberitakan sebelumnya, para pengawas sekolah dasar dan penilik pendidikan non formal (PNF) Kecamatan Kalianda mengeluh. Pasalnya, sejak dihibahkannya bangunan eks kantor UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kalianda hingga kini para pengawas SD dan Penilik PNF belum mendapatkan tempat penganti untuk mereka berkantor. Para pengawas SD dan penilik PNF diwilayah tersebut terkesan dibiarkan kocar-kacir tanpa ada kejelasan yang pasti dimana mereka harus ngantor untuk melaksankan tugas dan fungisnya sebagai pengawas sekolah dan penilik pendidikan non formal. \"Terus terang, kami sekarang ini seperti kehilangan induk. Sejak kantor UPTD Pendidikan itu dihibahkan, kami para pengawas dan penilik sekolah kocar-kacir, semua buku-buku kerjaan kami bawa pulang kerumah masing-masing. Karena kami tidak ada tempat lagi,\" ujar salah seorang pengawas yang namanya enggan disebutkan kepada Radar Lamsel di Kalianda, Minggu (28/10). (iwn)
Sumber: