Bupati Minta PGRI Kembangkan Kebijakan Pemerintah

GEDONGTATAAN - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi profesi juga ditantang agar mampu menggerakan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan memberikan andil tidak hanya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, tetapi juga harus merasa terpanggil untuk ikut melahirkan pemikiran transformatif dalam pengembangan kebijakan pemerintah, pengelolaan program pembangunan di pusat dan di daerah. Hal itu disampaikan Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona saat membacakan amanat Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifah Rosyidi pada upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2018 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 PGRI yang dilaksanakan di Lapangan Desa Kutoarjo, Gedongtataan, Sabtu (24/11).
\"Ruang kelas mengalami evolusi kearah pola pembelajaran digital yang menciptakan pembelajaran lebih kreatif, partisipatif, beragam, dan menyeluruh. Guru memiliki peran penting dalam kontekstualisasi informasi serta bimbingan terhadap peserta didik dalam praktis diskusi daring,\" ujarnya.
Menurut Bupati, guru sulit bersaing dengan mesin, yang jauh lebih cerdas, lebih cepat dan lebih efektif dalam pencarian informasi dan pengetahuan.
\"Karena itu para guru perlu mengubah cara mengajar dari yang bersifat tradisional menjadi pembelajaran multi-stimulan agar lebih menyenangkan dan menarik. Demikian juga peran guru berubah dari semula menjadi pemberi pengetahuan menjadi mentor, fasilitator, motivator, inspirator, pengembang imajinasi, kreativitas, nilai-nilai karakter, serta team work, dan empati sosial karena nilai-nilai itulah yang tidak dapat diajarkan oleh mesin,\" terangnya.
Merespon tantangan di era industri 4.0 ini, lanjutnya, PGRI menginisiasi lahirnya PGRI Smart Learning and Character Center yang merupakan pusat pengembangan dan peningkatan kompetensi pofesional dan pengembangan karakter guru sesuai kebutuhan zamannya.
\"Ini sekaligus sebagai penanda datangnya era baru, guru-guru muda milenial yang menjadi anggota baru PGRI. Selamat datang era baru PGRI yang terus berjuang untuk menjadikan profesi guru bermartabat, berdaulat, profesional, sejahtera, dan terlindungi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai soliditas, solidaritas, independensi, integritas, dan profesionalitas,\" ucapnya.
Disamping itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru, pendidik, dan tenaga kependidikan utamanya guru honorer yang selama ini tiada kenal lelah mengisi kekosongan guru.
\"Tanpa dedikasi mereka, dapat dibayangkan bagaimana proses pembelajaran berlangsung karena kekurangan guru,\" pungkasnya. (Rus)
Sumber: