Bidik Ribuan KPM Mundur Tahun Depan

Bidik Ribuan KPM Mundur Tahun Depan

SIDOMULYO – Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Lampung Selatan masih bergerak memberi merk ‘keluarga miskin’ di tiap kecamatan di Lampung Selatan. Para pendamping PKH tersebut punya misi khusus. Meraka sedang mengupayakan pada tahun 2020 mendatang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tak laik, untuk mengundurkan diri. Mereka menarget 7 persen atau sekitar 3 ribuan KPM dari 54.085 KPM dapat undur diri. Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Lamsel A. Salasi mengungkap sampai periode Januari – November tahun ini sebanyak 2.126 KPM graduasi alias keluar dari penerima manfaat. “ Sampai periode Januari – November sudah 2.126 yang graduasi dari PKH. Kita targetkan diangka 7 persen yang graduasi di 2020,” kata Salasi kepada Radar Lamsel saat pelabelan rumah KPM di Desa Siringjaha Kecamatan Sidomulyo, Kamis (5/12). Sampai saat ini, Kecamatan Natar paling banyak ditemukan KPM yang mengundurkan diri. Disana sudah 530 KPM mengundurkan diri dengan kesadaran penuh. “ Paling banyak itu di Natar, kemudian Jatiagung, Kalianda dan Tanjungsari dibawahnya. Masin-masing kecamatan itu sudah lebih 200 KPM yang graduasi, dan tidak lagi menjadi penerima manfaat PKH,” ucapnya. Saat pelabelan di Sidomulyo, sebanyak 126 rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapatkan bantuan PKH dan BPNT di Dusun I Desa Siringjaha, diberi tanda khusus berupa pengecatan (Labelling) ‘Keluarga Pra Sejahtera Penerima Bantuan PKH dan BPNT’ oleh pendamping PKH Kecamatan Sidomulyo. Petugas Pendamping PKH Kecamatan Sidomulyo Keti Hermiati mengatakan, labelling di setiap rumah KPM PKH dan BPNT sebagai bentuk transparansi bagi warga kurang mampu yang menerima bantuan PKH dan BPNT dari Kemensos RI. “ Pemasangan tanda khusus dengan pengecatan ini dilakukan di rumah KPM PKH dan BPNT sebagai bentuk transparansi, agar bantuan tepat sasaran,” kata Keti. Ia menerangkan, selain bertujuan guna transparansi terhada PKH dan BPNT, upaya labelling ini juga sebagai bentuk kontrol sosial. “ Tujuannya, agar nampak jelas tidak ada hal yang di tutup-tutupi,  mana KPM yang menerima bantuan dari program Kemensos RI. Sekaligus, diharapkan dapat memberikan efek kepada KPM yang tergolong suda mampu untuk mau graduasi mandiri,” terangnya. Langkah awal, sambung petugas pendamping PKH Sidomulyo itu, pengecatan tanda khusus (Labelling) di rumah KPM dilaksanakan di Dusun I Desa Siringjaha. Dimana, sebanyak 126 rumah KPM PKH dan BPNT sudah diberi tanda khusus. “ Pelaksanaan labelling yang pertama di Kecamatan Sidomulyo dilaksanakan di Dusun I Desa Siringjaha. Hari ini, sebanyak 126 rumah KPM PKH dan BPNT sudah diberi tanda khsusus,” imbuhnya. Senada, dikatakan Camat Sidomulyo Rendy Eko Supriyanto yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, dengan diberikan tanda khusus ini lebih memudahkan masyarakat mengetahui siapa saja warga yang mendapat bantuan dari pemerintah itu. “ Ini suatu bentuk transparansi publik, agar diketahui bagi KPM yang masih laik menerima bantuan dan bagi KPM yang sudah sejahtera agar graduasi mandiri,” harapnya. Rencananya, kegiatan pengecatan tanda khusus (Labelling) di rumah para KPM oleh petugas pendamping PKH, yang didampingi petugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas itu, akan terus dilakukan keseluruh rumah penerima bantuan yang ada di Kecamatan Sidomulyo. “ Labellig, akan terus berlangsung sesuai dengan data dan jumlah KPM PKH dan BPNT di desa-desa sampai dengan selesai,” pungkasnya.(CW2)         

Sumber: