Garap Potensi Laut dan Pariwisata

Garap Potensi Laut dan Pariwisata

BAKAUHENI – Lampung Selatan kaya akan potensi alam. Salah satunya potensi laut yang melimpah. Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan pun takjub dengan potensi laut yang dimiliki kabupaten yang dipimpinnya. Hal itu dikemukakan Zainudin saat meninjau TPI Muarapilu di Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, kemarin. Bersama Kapolres Lamsel AKPB Adi Ferdian Saputra, S.I.K dan anggota DPRD Lamsel Sadide, Zainudin berkeliling di Kecamatan Bakauheni, kemarin. “Kedepan potensi laut ini harus kita garap serius. Renstra (rencana strategis) dibidang kelautan akan kita siapkan. Nelayan harus banyak berdiskusi mengenai apa yang dibutuhkan untuk mendorong ekonomi kita meroket dibidang kelautan,” ungkap Zainudin Hasan. Ditengah terik matahari Zainudin berkeliling dikawasan nelayan ini. Bahkan, masyarakat setempat menyambut antusias Zainudin Hasan. Sejumlah anak-anak pun nampak berfoto bersama. Tak sampai disitu. Orang nomor satu di Bumi Khagom Mufakat ini berkeliling disejumlah pulau menggunakan perahu nelayan setempat. Pulau yang disasar adalah Pulau Harimau dan Pantai Tanjungtua tempatnya para mancing mania lokal mencari spot. Aksi keluyuran Zainudin kali ini memang bukan tanpa alasan. Selain ingin meninjau potensi laut yang dimiliki, ia juga penasaran dengan potensi wisata yang ada di Kecamatan Bakauheni. Diantaranya pulau Harimau dan Pantai Tanjungtua. “Proyeksi kita adalah pariwisata. Akan kita inventarisasi. Semuanya harus masuk dalam RIPPDA (rencana induk pengembangan pariwisata daerah). Agar pariwisata di Lamsel benar-benar terarah,” ungkap adik Ketua MPR-RI H. Zulkifli Hasan ini. Karena itu, ia meminta satuan kerja (satker) yang membidangi urusan ini untuk benar-benar serius menangani pariwisata. “Koordinasikan dengan semua satker yang terkait. Bappeda juga harus berkecimpung didalamnya,” ungkap Zainudin. Sementara itu, anggota DPRD Lamsel Sadide yang juga tokoh nelayan diwilayah Bakauheni membenarkan jika potensi laut yang dimiliki Lamsel berlimpah. Namun, karena keterbatasan alat yang dimiliki nelayan, produksi atau tangkapan nelayan belum maksimal. “Para nelayan membutuhkan alat tangkap. Untuk nelayan kecil membutuhkan kapal perahu dan mesin kepiting,” ungkap Sadide kepada Radar Lamsel tadi malam. Menurut anggota Komisi B DPRD Lamsel ini, perluasan dermaga sandar juga perlu dilakukan. Sebab, hampir disejumlah TPI yang ada di Kabupaten Lamsel fasilitas dermaga sandar tidak cukup menampung kapal-kapal nelayan yang sandar. “Ini juga perlu dibenahi. Perluasan pelabuhan kapal. Termasuk pembangunan water break untuk mengantisipasi hantaman ombak Timur yang terjadi pada bulan ke tujuh sampai sembilan setiap tahunnya,” ungkap politisi PDIP ini. Pada prinsipnya, sambung Sadide, bantuan yang diberikan pemerintah akan bermanfaat bagi nelayan. Asalkan bantuan itu sesuai dengan kebutuhan para nelayan. Seperti cold stroge (alat pendingin) ikan. Bantuan ini akan bermanfaat jika disalurkan secara tepat sasaran. “Kan ada bangunan cold stroge yang dibangun didarat. Ini justru akan tidak bermanfaat. Alat pendingin itu dibutuhkan ditengah laut. Supaya nilai jual ikan dapat bertahan tinggi,” ungkap dia. (edw)

Sumber: