POPT Minta Petani Pantau WBC
RAJABASA - Petani di kecamatan Rajabasa diminta meningkatkan pengamatan, dan kewaspadaan pada tanaman padi. Pasalnya, musim gadu ini diprediksi melahirkan perkembangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang sangat cepat karena didukung cuaca ekstrem. Hama yang perlu diantisipasi pada musim ini adalah hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus. POPT, dan PPL Kecamatan Rajabasa menilai kemungkinan dua jenis hama tersebut bakal muncul. Sebab, kondisi cuaca saat ini sangat mendukung perkembangannya. \"Terutama hama WBC, kelembapan tinggi bisa menjadi pemicunya karena pengaruh cuaca,\" kata POPT Kecamatan Rajabasa, Syafruddin, kepada Radar Lamsel, Kamis (27/8/2020). Dari predikasi cuaca saat ini, wilayah Lampung Selatan sedang berlangsung kemarau basah. Artinya, baik POPT, PPL, maupun petani di kecamatan Rajabasa harus giat melaksanakan penyuluhan. Serta pendampingan baik pengamatan maupun pengendalian di lapangan. \"Hari ini kelompok tani Melati Jaya IV, desa Banding, melaksanakan kegiatan pengendalian kedua OPT itu,\" katanya. Lebjh lanjut, Syafruddin mengatakan lahan yang dikendalikan bersama PPL, dan petani seluas 10 hektar. Dengan umur tanaman sekitar 40 hari setelah tanam. Untuk menekan perkembangan OPT, Syafruddin meminta petani selalu rajin melakukan pengendalian dalam waktu tertentu. Ketua Kelompok Tani Melati Jaya IV, Al Umami, mengatakan bahwa saran tersebut sudah diterapkan. Dia bersama dengan anggota kelompok taninya mengendalikan OPT tersebut dengan cara serempak. Metode pengendalian seperti ini diharapkan membuat perkembangan OPT bisa terkendali. \"Saat ini memang belum ada serangan terhadap tanaman padi. Tapi populasinya sudah tinggi, sehingga perlu dilakukan oemantauan terhadap perkembangan hama tersebut,\" katanya. (rnd)
Sumber: