Uspika Sragi Dibekali Ilmu Pencegahan Stunting
SRAGI – Unsur Pimpinan Kecamatan (USPIKA) Sragi mendapat wejangan dari Duta Swasembada Gizi Lampung Selatan, Hj Winarni Nanang Ermanto ketika mengelar Road Show, di lima desa di Kecamatan Sragi, Kamis (27/8). Nasehat itu diberikan kepada kepala desa, kepala unit pelaksana teknis (UPT), hingga camat sebagai upaya untuk mencegah Stunting di Kabupaten Lampung Selatan, khusunyaKecamatan Sragi. Dalam kesempatan tersebut Winarni mengatakan, ada empat prinsip yang harus dibangun di lingkungan masyarakat agar angka Stunting bisa dihentikan di wilayah Kecamatan Sragi. Ke empat prinsip itu yakni, membangun masyarakat yang paham. Membangun masyarakat mampu memenuhi kebutuhan gizi. Menguatkan budaya gotong royong di lingkungan masyarakat. Serta menciptakan kader yang tangguh dan mandiri. “Empat prinsip ini harus kita pegang, agar angka Stunting di Kabupaten Lampung Selatan ini bisa ditekan. Untuk membangun empat prinsip ini harus ada kerjasama yang baik di Uspika Kecamatan Sragi,” ujar Winarni memberikan nasehat di hadapan ratusan yang hadir dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di Desa Sumber Sari itu. Mengapa harus ada kerjasama? Sebab terang Winarni, pencegahan Stunting ini bukan hanya menjadi tugas instansi bidang kesehatan di lingkup kecamatan, puskesmas. Puskesmas hanya memiliki partisipasi 30 persen, dengan program ODF dan sanitasi air bersih. Sementara sisanya diperankan dari bidang UPT Pertanian, UPT Perikanan, dan UPT Penguji Konstuksi dan Bangunan. “Puskesmas hanya memiliki partisispasi pencegahan Stunting sebesar 30 persen. Sisanya harus didorong program dari UPT yang lain,” terangnya. Istri orang nomor satu di Lampung Selatan ini juga mengaharapkan, Uspika Kecamatan Sragi juga harus bisa menjalankan program yang berkelanjutan. Seperti di bidang pertanian, dalam pencehan Stunting ini masyarakat jangan hanya diberikan bantuan berupa bibit sayuran saja, tapi juga harus diikuti dengan penyuluhan. Sebab, tidak semua masyarakat memahami ilmu bercocok tanam. “Masyarakat jangan hanya diberikan bantuan sembako, itu tidak berkelanjutan. Kita manfaatkan pekarangan rumah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi, tapi jagu harus dibekali penyuluhan,” ungkapnya. “Sementara dibidang pembangunan, desa jangan hanya membangun fasilitas pelayanan kesehatan. Tapi akses jalannya juga diperhatikan, jangan sampai ibu-ibu hamil kita enggan ke posyandu karena jalannya jelek. Ajukan kepada pemerintah,” sambungnya. Sementara itu Plt. Camat Sragi Hipni mengungkapkan, Road Show pencegahan Stuting itu di lakukan di lima desa yaitu, Desa Kedaung, Sumber Sari, Sumber Agung, Marga Sari, dan Desa Marga Jasa. Ia berharap dengan adanya sosialisasi pencegahan itu, wilayah kerjanya tidak terjadi Stunting. “Kami juga akan berkomitmen untuk berkerjasama. Harapan kita dengan adanya wejangan ini Kecamatan Sragi bebas dari Stunting,” harapnya. (vid)
Sumber: