Puskesmas Candipuro Temukan Dua Kasus DBD
CANDIPURO – Periodik Agusutus-September tahun ini, Puskesmas Candipuro menemukan dua kasus warga positif Demam Berdarah Dangue (DBD) di Desa Beringin Kencana, Kecamatan Candipuro. Dimana pasien terjangkit DBD atas nama Tasiah (42) memilki riwayat perjalanan keluar daerah yakni, berprofesi sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Kota Bandar Lampung. Kemudian satua orang pasien terjangkit DBD lainya yakni, Asi seorang bocah berumur 9 tahun warga setempat. Demi mencegah risiko penyebaran DBD meluas, petugas Survelen Puskesmas setempat melakukan penyelidikan epidemiologi (pe) dan melakukan Fogging dalam radius 200 meter dilingkungan terjangkit. Petugas Survelen Puskesmas Candipuro Imam Sahroni mendapingi Kelapa UPT Puskesmas Candipuro Sunardi mengungkap, berdasarkan informasi yang diterima dari klinik swasta seteampat yakni Klinik Surya Candi, beberapa hari lalu pihak klinik menerima pasien positiv DBD. Hasil diagnosa para medis diklinik tersebut ujarnya, pasien bernama Tasiah (42) warga Beringin Kencana, diketahui terjangkit DBD dengan gejala yakni, mengalami demam dan bintik-bintik merah pada pergelangan tangan disertai penurunan trombosit. “ Setelah menjalani perawatan dan cek kesehatan oleh para medis di klinik kesehatan setempat, hasil diagnosa positiv DBD. Dengan indikator gangguan kesehatan yakni, pasien mengalami demam, bercak merah dipergelangan dan mengalami penurun trombosit, ” ungkapnya kepada Radar Lamsel, saat memberi keterangan dikantornya, Senin (31/8). Dimana, sebelumnya lanjutnya, pasien terjangkit DBD memiliki riwayat perjalan keluar daerah untuk kepentingan bekerja, sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Kota Bandar Lampung. “ Melihat dari riwayat perjalanan pasien, diduga kuat pasien positiv DBD ini telah terjangkit pada saat bekerja di Bandar Lampung,” ujarnya. Kemudian, satu warga lainya yakni, Asi (9) tahun pun didiagnosa terjangkit positif DBD dengan indikator hasil diagnosa yang sama, namun pasien menjalani perawatan kesehatan diklinik yang berbeda. “ Hasil para medis kelinik kesehatan pun menunjukan Asi (9) tahun mengalami demam, dan ada bercak merah di kulit pergelangan tangan dan trombosit menurun dari 300-159,” jelasnya. Ia mengatakan, mengatahui informasi tersebut, petugas survelen Puskesmas Candipuro langsung berkoordinasi bersama kader Jumantik dan apartur desa setempat, bergerak melakukan pe DBD lebih lanjut, serta tindakan penanggulangan diwilayah sekitar tempat tinggal penderita. “ Diradius 200 meter tempat tinggal penderita positif DBD, kami telah melakukan Fogging dan melakukan penyuluhan kesehatan tentang 3M serta memberikan bubuk abate secara gratis kepada warga sekitar,” terangnya. Imam Sahroni membeberkan, selang tiga hari menjalani perawatan di klinik kesehatan setempat, pasien telah diizinkan pulang oleh petugas klinik kesehatan setempat, sebab kesehatan berangsur membaik. “ Selama lima hari dalam pemantauan, kesehatan pasien penderita DBD berangur pulih dan telah menjalani aktivitas kembali,” pungkasnya.(CW2)
Sumber: