Minim Solusi saat Kalianda Diserang Hama
KALIANDA - Lahan tanaman padi di sejumlah wilayah kecamatan Kalianda diserang hama. Dampak serangan itu membuat warna tanaman menjadi kuning, hingga ada kemungkinan menyebabkan gagal panen. Pantauan Radar Lamsel, Senin (31/8/2020), lahan padi yang sudah diserang hama terlihat di wilayah dusun 4, desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda. Yusuf (48), mengatakan serangan hama di lahan padinya sudah terjadi sekitar 12 hari yang lalu. Dia sudah melakukan berbagai cara agar lahan yang memiliki lebar keseluruhan 3.800 meter itu terhindar dari serangan penyakit, tetapi upaya tersebut sia-sia. Bahkan, Yusuf pernah membakar hama wereng batang coklat (WBC) yang menyerang lahannya. “Tapi tidak mempan. Saya semprot juga hasilnya sama saja,” katanya kepada Radar Lamsel. Di sisi lain, Syahruddin (36), juga merasakan hal yang sama. Warga desa Canggu ini mengatakan lahan padinya yang memiliki luas sekitar 1 hektar telah habis diserang hama. Din mengaku frustrasi. Sebab, penghasilan yang diandalkan dari panen padi musim ini gagal. Dia mengatakan serangan hama yang membuat lahan padinya mati itu sudah terjadi sejak 1,5 bulan yang lalu. “Hitungan hancurnya sudah 20 hari inilah. Sudah segala macam obat yang saya pakai, tapi ya hasilnya masih sama. Makanya saya nyerah saja,” katanya. Menurut Din, ada tiga macam hama yang menyerang lahan pertaniannya. Hanya saja dia tidak mengetahui nama dan jenis hamanya. Bukan hanya di wilayahnya saja, serangan wereng juga terjadi di lahan-lahan padi yang ada di lingkungan desa. Tetapi, serangan hama yang menyebabkan kerusakan tidak separah seperti di lahannya. “Di sekitar desa ini juga ada, tapi sepotong-sepotong. Teman-teman (petani) banyak yang pusing, ya dibakar saja (tanamannya),” katanya. Kasmani (48), petani desa Canggu, mengatakan serangan hama tersebut telah membuat lahan padinya yang seluas 1 hektar gagal panen. Kondisi ini membuat terpaksa gigit jari. Sebab, dia tidak mendapatkan keuntungan sedikit pun dari hasil jarih payahnya menanam padi selama berbulan-bulan. “Sekarung saja enggak dapet. Enggak ngambil sama sekali,” katanya. Informasi yang didapat Radar Lamsel dari internal instansi pertanian, ketiga jenis hama yang menyerang tanama padi tersebut adalah wereng, hama ganjur, dan tungau putih. Kemungkinan yang menyerang tanaman padi petani adalah jenis tungau putih. Biasanya tungau ini berjumlah banyak dalam satu rumpun padi. Menurut sumber ini, jika tungau tersebut tipe makroptera, bisanya berkembang di tanaman padi usia 40 hari menjelang panen. “Bisa dipastikan, padi jadi kering seperti terbakar. Dan akhirnya menjadi puso,” katanya. Untuk wilayah lahan padi di Kecamatan Kalianda saja, lanjut sumber ini, yang terancam gagal panen sudah mencapai ratusan hektar. Seharusnya, kata dia, bantuan pestisida sudah diturunkan kepada petani. Tetapi sayang, langkah itu belum bisa dilakukan karena petugas pertanian banyak yang belum tahu mengenai serangan hama ini. “Harusnya sudah bergerak. Tapi kebanyakan mereka belum tahu. Ada juga yang sudah tahu, tapi diam. Ynag jelas, serangan hama ini sudah merata di Kalianda,” katanya. (rnd)
Sumber: