DPTHP Berdalih, Petani: Kalau tak Yakin Bisa Dicek
KALIANDA - Meski lahan padi di Kecamatan Kalianda yang diserang wereng cukup banyak, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DPTHP) tetap bersikap santai. Kabid Tanaman Pangan Dinas TPHP, Mugiono, mengaku sudah mengecek lahan pertanian di desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda. Menurut dia, yang terserang wereng hanya sedikit. Itu pun lahannya masuk kategori menjelang panen. Wereng memang sering datang ketika lahan menjelang panen disertai panas tinggi. Petani, lanjut dia, sudah melakukan pengendalian. Mugiono berpendapat serangan wereng tidak akan menjadi masalah. Kecuali jika curah hujan tinggi, kemudian telat penanganannya, memang bisa menjadi masalah. Tetapi, pihaknya bersama PPL, dan POPT terus memonitor serangannya. \"Artinya kalau ada serangan yang melewati ambang batas, harus segera dikendalikan. Kalau wereng, kan cuma itu. Artinya jangan sampai telat penanganannya,\" kata kepada Radar Lamsel, Selasa (1/9/2020). Mengenai data luas lahan pertanian yang diserang wereng, Mugiono mengatakan berdasarkan pantauan di lapangan tidak ada dalam bentuk luasan. Misalnya dalam lahan 1 hektar hanya ada beberapa spot yang diserang. Tidak ada satu hamparan secara menyeluruh yang diserang wereng. Kondisi seperti itulah yang dilihat langsung oleh Mugiono. \"Wereng itu ada karena pengendaliannya telat. Atau dia menggunakan pestisida yang tidak tepat. Kalau terkoordinasi baik dengan PPL, sepertinya tidak ada yang seperti itu,\" katanya. Disinggung mengenai luas lahan pertanian puluhan hektar yang diserang wereng, Mugiono menyebut jumlah itu bisa saja jika dihitung dengan spot-spot keseluruhan. Mugiono juga mengatakan jika dirinya belum menerima informasi dari lapangan. Biasanya ada POPT yang melaporkan serangan itu. Problem lainnya, petani pernah melapor kepada PPL mengenai serangan wereng. Namun tak pernah mendapat respons. \"Artinya gini, memang kita hanya bisa mengarahkan. Memberikan pemahaman kepada petani. Sebenarnya kalau dia laporan sama PPL pasti saya yakin diberikan pemahaman. Cuman petani biasanya menganggap tindakan kita itu, setiap dia lapor harus ngasih obatnya. Ngasih ininya, gitu lho,\" katanya. Tapi memang dengan keterbatasan di dinas, stok pestisida sudah tidak ada. Begitu pula di provinsi. Minimal, Mugiono mengatakan pihaknya memberikan pemahaman kepada petani bahwa wereng bukanlah barang lama lagi. Hanya mungkin, Mugiono menilai petani menganggap pihaknya tidak bertindak karena beberapa hal. \"Mungkin ya, mungkin begitu,\" katanya. Lebih lanjut, Mugiono mengatakan wereng atau hama penyakit selalu ada di lapangan. Hanya saja, pada saat kondisi memungkinkan perkembangan, maka wereng akan berkembang. Selama masih ada tanaman yang membuat wereng hidup, selama itu pula wereng akan ada. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, wilayah pertanian terserang wereng di Kecamatan Kalianda sudah tersebar di beberapa desa. Di antaranya desa Palembapang, Negeri Pandan, Sukaratu, Tajimalela, Canggu, Kesugihan, dan Munjuk Sempurna. Salah satu petani di Kecamatan Kalianda meminta dinas, dan instansi terkait memberikan bantuan pestisida meskipun tak menyeluruh. Soal keterangan Mugiono yang menyebutkan serangan wereng masih aman, petani ini mengamininya. Tapi ceritanya akan berbeda jika tanaman berumur muda yang diserang. Menurut petani ini, tanaman padi berumur sekitar 60 harian sangat terancam dengan keberadaan wereng. Sebab, wereng yang sebelumnya berada di lokasi panen akan bermigrasi ke tanaman muda. \"Dari Desa Palembapang sampai Desa Canggu itu bisa dikatakan tanamannya terancam. Karena populasi hama wereng sudah tinggi. Kalau tidak yakin, bisa dicek,\" ujarnya. (rnd)
Sumber: