Kuota Internet Buat Kemendikbud Putar Otak

Kuota Internet Buat Kemendikbud Putar Otak

KALIANDA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) nampaknya dibuat galau oleh virus covid-19. Jika sebelumnya institusi yang membidangi urusan pendidikan ini menerbitkan edaran persiapan belajar tatap muka, kini justru terbit edaran baru yang kaitannya tentang belajar dalam jaringan (daring). Seperti yang tertuang dalam surat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 8202/C/PD/2020 tentang Program Pemberian Kuota Internet bagi Peserta Didik. Dalam surat yang ditujukan kepada Kepala Disdik baik Kabupaten maupun Provinsi itu meminta jajaran untuk melakukan pendataan nomor aktif siswa yang digunakan dalam proses belajar daring. Data nomor ponsel itu, imbuhnya, bakal dimasukan kedalam data pokok pendidik (dapodik) masing-masing satuan pendidikan. “Memang sekarang kami sedang on proses input nomor ponsel para peserta didik. Sesuai yang diamanatkan surat Kemendikbud itu,” ungkap Plt. Kepala Disdik Lamsel,  Thomas Amirico Selasa (1/9) kemarin. Thomas menegaskan, dengan adanya informasi baru ini dipastikan jika program pemberian kuota internet melalui anggaran BOS ditunda. “Karena sudah ada instruksi dari pusat melalui surat. Nanti, urusan ini biar menjadi kewenangan dari pusat,” imbuhnya. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan kapan bantuan kuota internet itu bakal digelontorkan. Sebab, hal itu menjadi ranah dan kewenangan pusat yang memiliki program demi kelancaran belajar siswa dimasa pandemi covid-19. “Kami belum memperoleh informasi lebih lanjut soal kapan bantuan ini mulai diberikan. Yang jelas kami saat ini masih mendata nomor ponsel sesuai yang diperintahkan lewat surat itu,” tukasnya. Sementara itu, para wali murid sangat menyambut baik soal informasi tersebut. Mereka berharap, bantuan berupa kuota internet bisa segera dikucurkan. “Kalau bisa secepatnya diberikan kepada kami. Apalagi proses belajar daring sudah lama berlangsung. Selama ini kami pontang-panting memenuhi kebutuhan internet agar anak kami bisa terus belajar dimasa wabah penyakit Corona ini,” pungkas Hadi (39) seorang wali murid asal Kalianda ini. (idh)

Sumber: