Manuver Berisiko Ketua Dewan Syuro
KALIANDA - Manuver politik ala Ketua Dewan Syuro PKB Lampung Selatan, KH. Muslih Zain yang belakangan merapat ke Nanang Ermanto semakin menarik disimak. Usai jagad maya ramai dengan sejumlah pemberitaan terkait manuver itu. Ketua DPW PKB Lampung dikabarkan tak membenarkan dirinya yang disebut mersetui langkah tersebut. Muslih Zain pun mersepon Ketua DPW PKB Lampung dalam sebuah video berdurasi 04.55 menit. Inti dari video tersebut, Muslih Zain meminta maaf kepada Ketua DPW PKB Lampung Chusnunia Chalim, usai pertemuannya dengan Nanang Ermanto membahas perpolitikan di Lampung Selatan. “ Intinya saya meminta maaf telah menyebut Ibu Chusnunia Chalim. Dalam pembicaraan telepon tersebut ibu Chusnunia Chalim memberi jawaban ‘monggo’ setelah diberitahu jika Nanang Ermanto sedang meminta izin kalau ada para alim ulama yang mendukung dan membantu menjadi Bupati Lamsel,” ujar KH. Muslih Zain usai video tersebut beredar, Selasa (8/9). Pentolan Dewan Syuro PKB Lampung Selatan ini sadar bahwa manuver politiknya berisiko. Namun langkah tersebut ditempuh bukan tanpa alasan, Muslih Zain merasa posisinya sebagai Ketua Dewan Syuro PKB Lamsel tak pernah dilibatkan dalam setiap keputusan PKB di Pilkada Lamsel. “(video.red) Meluruskan yang sudah saya sampaikan kemarin, masalah saya dukungan itu tidak masalah. Tetap bulat (dukung Nanang.red) tetapi tetap saya musyawarah dulu,” jelasnya. Demi mendukung Nanang Ermanto, KH. Muslih Zain mengakui tengah menghadapi berbagai risiko. Karenanya ia mengaku akan bermusyawarah kembali dengan Nanang Ermanto ihwal kelanjutan pertemuan beberapa waktu lalu. “ Musyawarah dahulu dengan pak Nanang, sebab berbagai risiko sudah saya hadapi. Maka nanti menunggu tanggapan beliau kalau memang lanjut, ya sudah artinya tetap,” ujarnya. Dijelaskan bahwa SK Ketua Dewan Syuro PKB diterbitkan oleh DPP PKB bukan dari DPW PKB Lampung. Dengan kata lain, yang berhak merapikan DPC memang DPW. “Sebenarnya SK Dewan Syuro dari DPP PKB, tetapi mungkin karena DPW PKB yang merasa paling dekat dengan DPC maka wajar ada bahasa seperti itu. Nggak mungkin rapat DPW untuk merubah SK, sebab yang memberi SK dan yang mengeluarkan SK dari DPP,” katanya lagi. Apakah ada intervensi terhadap Muslih Zain sejak berita di media daring bermunculan? Dirinya mengatakan tak ada intervensi hanya saja kata dia, Ketua DPC PKB Lamsel Imam Subkhi menelponnya dan menyinggung soal pencatutan Ketua DPW PKB Lampung dalam berita tersebut. “ Nggak ada yang intervensi, cuma Ketua DPC PKB Lamsel Imam Subkhi yang menelpon saya usai berita di media muncul,” pungkasnya. Sayangnya, Ketua DPC PKB Lamsel Imam Subkhi belum merespon kabar tersebut. Satu dari dua nomor ponselnya dalam keadaan aktif ketika dihubungi Radar namun yang bersangkutan tak merespon. (ver)
Sumber: