Warga Mengeluh Potongan BLT DD
Kades Tajimalela Membantah
KALIANDA - Sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) BLT DD di Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, memprotespotongan BLT sebesar Rp100 ribu dari warga oleh aparatur desa. Potongan ini tak dilakukan secara merata. Ada beberapa warga dusun 4 yang mendapat potongan. Di sisi lain, ada pula warga dusun setempat yang tak pernah dimintai potongan. Informasinya, sebelum penyaluran BLT DD tahap 1, warga dimintai persetujuan untuk memotong dana BLT DD sebesar Rp100 ribu. Menurut rencana, dana potongan tersebut akan diberikan kepada warga yang tak mendapatkan BLT. Secara pribadi, ada beberapa warga yang tidak keberatan dengan kebijakan tersebut. Apagalagi jika untuk membantu sesama. Namun sampai sekarang belum jelas apakah uang yang dipotong itu sudah tersalurkan ke warga yang tak dapat atau tidak. Radar Lamsel menemui beberapa warga yang mendapat BLT DD. Salah satu di antara mereka mengamini jika uang yang seharusnya diterima utuh justru dipotong. Jadi, warga hanya mendapatkan uang sebesar Rp500 ribu. \"Katanya mau ngasih yang enggak dapat,\" kata salah satu warga, Selasa (8/9/2020). Dengan tegas, wanita ini mengatakan jika uang yang diminta oleh ketua RT (Rukung Tetangga) memang disalurkan kepada warga yang tidak mendapat BLT DD. Bahkan, wanita ini diberitahu oleh aparatur desa akan diberikan kepada siapa uang yang Rp100 ribu yang dipotong dari dirinya tersebut. \"Kalau punya saya memang dikasihin, enggak tau kalau punya yang lain. Saya dapat saja udah terima kasih,\" katanya. Setelah BLT DD tahap 1, aparatur desa kembali mengeluarkan kebijakan potongan untuk BLT DD tahap 2. Nominalnya sama, masih Rp100 ribu. Tapi, ada warga yang rela uangnya dipotong. Ada pula yang menolak. Informasinya, ada beberapa warga dusun 3 yang melakukan penolakan. Hal ini pun menimbulkan kegaduhan. \"Waktu pencairan tahap 1, uang kami sudah dipotong. Masa yang kedua ini mau dipotong lagi,\" katanya. Radar Lamsel menghubungi Kaur Pemerintahan Desa Tajimalela, Sahroni. Namun sayang, yang bersangkutan enggan memberikan penjelasan terkait potongan BLT DD sebesar Rp100 ribu itu. \"Ngobrol sama Pak Sekdes (Arifin) saja, biar jelas,\" katanya. Radar Lamsel kemudian menghubungi Arifin melalui sambungan pesan dan telepon WhatsApp. Namun nomor telepon aplikasi milik Arifin dalam keadaan tidak aktif. Begitu pula ketika dihubungi nomor seluler biasa. Kepala Desa Tajimalela, H. Sahrul Efendi, saat dihubungi Radar Lamsel tidak mengakui ada potongan BLT DD sebesar Rp100 ribu. “Tidak ada, untuk lebih jelasnya silakan tanya ke Pak Arifin. Sekdes saya,” katanya. (rnd)Sumber: