Hasil Swab Terselip, Nakes Isolasi Mandiri
Pasien Positif di Bob Bazar Berjumlah 5 Orang
KALIANDA - Manajemen rumah sakit umum daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda memastikan satu tenaga kesehatannya (nakes) akan menjalani isolasi mandiri sampai Rabu (7/10/2020/ mendatang. Langkah ini terpaksa diambil karena manejemen rumah sakit pelat merah ini enggan mengambil risiko. Pasalnya, hasil swab terhadap seorang tenaga kesehatan itu tidak ditemukan. Belum diketahui apakah hilang atau terselip. Tetapi, manajemen RSUD Bob Bazar sudah melakukan konfirmasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan mengenai persoalan tersebut. \"Katanya (Dinkes) mungkin keselip, karena kurang lebih sudah 1 minggu,\" kata Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda, dr. Media Apriliana, saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Minggu (4/9/2020). Wanita yang akrab disapa Nana ini melanjutkan, setelah mengonfirmasi Dinkes, pihaknya mengambil kebijakan sendiri dengan meminta tenaga kesehatan tersebut untuk melakukan isolasi mandiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Nana mengatakan bahwa yang bersangkutan akan menjalani isolasi selama 10 hari. \"Kalau tidak salah dari hari Senin, berarti sampai (Rabu) tengah pekan nanti. Sekarang lagi (isolasi), bila ada gejala kita minta segera lapor,\" katanya. Sebelum diakui terselip, pihak rumah sakit umum daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda mengistirahatkan salah satu tenaga kesehatannya. Hal ini dilakukan karena hasil swab tenaga kesehatan tersebut diyakini belum keluar. Apakah negatif atau positif Covid-19. Hingga kemarin, sedikitnya ada 8 orang yang menjalani isolasi di rumah sakit Bob Bazar Kalianda. “Jumlah yang positif ada 5 orang, 3 orang lainnya masih menunggu hasil swab,” kata Nana. Diketahui, pasien Covid-19 nomor 75 dimakamkan sesuai Standar Oprasional Prosedur (SOP). Proses pemakamannya dilakukan dengan pengawasan ketat tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lampung Selatan, dan Satgas Covid-19 sesuai protokol kesehatan penaganan covid-19. Informasi itu dikatakan oleh Kepala UPT Puskemsmas Rawat Inap (PRI) Sidomulyo dr. Rocky Sihombing ketika dikonfirmasi Radar Lamsel, saat menunggu pemulasaran jenazah pasien terkonfirmasi yang merupakan warga Kecamatan Sidomulyo, oleh RSUD Bob Bazar, SKM Kalianda menuju rumah duka, di kantor Kecamatan Sidomulyo bersama Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 diwilayah itu. Ketika ditanya terkait kronologis dan riwayat pasien terkonfirmasi, ia dr. Rocky Sihombing tidak dapat memberikan komentar lebih jauh. Dikatakanya, kewengan informasi detail ihwal pasien terkonfirmasi covid-19 merupakan kewenagan juru bicara (jubir) gugus tugas Kabupaten Lampung Selatan. Meski demikian, orang nomor satu di jajaran PRI Sidmulyo itu menegaskan, setelah menerima informasi tersebut dari tim gugus tugas covid-19 di Kabupaten Lamsel, pihaknya langsung berkoordinasi bersama unsur terkait di kecamatan dan desa, mempersipakan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pemakaman jenazah sesuai Prokes. Kepala Desa Sidodadi Sigit Edi Lukman mengamini hal tersebut. Dimana ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi bersama unsur terkait di kecamatan dan dusun, untuk mempersiapkan tempat pemakaman. Terpisah, Empat pasien reaktif Covid-19 asal Dusun Kualajaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi dinyatakan bebas dari paparan virus Covid-19 oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi. Peryataan tersebut dikeluarkan setelah ke empat pasien reaktif tersebut selesai menjalani isolasi mandiri selama 14 hari untuk yang kedua kalinya. Meskipun tanpa menjalani rapid test. Hal tersebut diutarakan oleh Koordinator Surveilent UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi M. Ali. Meski tidak dilakukan rapid test yang ke dua. Namun empat orang anggota keluarga pasien Covid-19 itu telah dinyatakan bebas dari Covid-19. “Empat pasien reaktif sudah kitanya nyatakan bebas dari Covid-19. Karena mereka sudah menjalani isolasi mandiri di rumah selama 28 hari,” ujar M Ali memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Jumat (4/10) pekan kemarin. M Ali menjelaskan, empat pasien dinyatakat bebas tanpa melalui rapid tes lantaran tidak ditemukannya gejala Covid-19 pada pasien. Selain itu ketika menjalani isolasi mandiri yang ke dua kalinya, dilalui oleh pasien tanpa keluhan sakit. “Kenapa kita katan bebas Covid-19, tanpa dirapid lagi. Karena saat selesai pada isolasi ke dua ini, tidak ditemukan gejala Covid-19, seperti demam. Pasien dalam keadaan sehat, dan tidak ada keluhan selama isolasi 14 hari yang ke dua ini. Berbeda pada isolasi yang pertama pasien memang mengeluh sakit,” paparnya. Keempat pasien tersebut, juga telah diizinkan kembali melakukan aktivitas di luar rumah meksipun masih terbatas. “Sudah diizinkan beraktivitas, tapi masih terbatas. Terutama jaga jarak, dan memakai masker serta cuci tangan,” sambungnya. Hal tersebut diamini oleh Kepala Dusun Kualajaya, Saripudin. Ia juga mengaku keempat paseien tersebut juga telah dinyatakan bebas dari penularan Covid-19. Saat ini aktivitas di dusun terujung Kecamatan Sragi itu juga sudah kembali normal. “Sudah sembuh semua, baik pasien Covid dan pasien reaktif sudah dinyatakan bebas Covid-19. Saat ini masyarakat juga sudah beraktivitas dengan normal, namun tetap mematuhi prtokol kesehatan,” pungkasnya.(red)Sumber: