Bakauheni Diperketat, Penumpang Diperiksa
BAKAUHENI - Operasi cipta kondisi mulai digelar jelang Natal dan tahun baru 2021 (nataru). Kegiatan ini dimulai sejak digelarnya apel gabungan bersama puluhan anggota gabungan yang terdiri dari Kodim 0421/LS, dan Satpol-PP Lamsel, di dermaga 5 Pelabuhan ASDP Bakauheni, Kamis (17/12/2020). Ada beberapa pejabat utama yang terjun langsung di lapangan, kemudian dibantu 1 peleton TNI AD, 1 peleton Marinir, 1 peleton Sat Brimob Polda Lampung, 1 peleton Sat Sabhara Polres Lamsel, 1 peleton gabungan Reskrim, serta 1 Pleton Satpol- PP Lamsel. Radar Lamsel menerima info jika operasi tersebut ditujukan untuk penyekatan massa yang akan meluncur ke Jakarta. Bahkan, anggota gabungan sempat memeriksa beberapa orang. Informasinya, ada seorang penumpang yang membawa buku-buku dakwah diperiksa secara intens. Pria yang hendak ke Pekalongan ini dimintai keterangan oleh anggota kepolisian Satreskrim Polres Lamsel, terkait barang-barang yang dibawa. Namun sayang, Kapolres Lamsel, AKBP. Zaky Alkazar Nasution, S.IK tidak menjawab konfirmasi yang dikirimkan Radar Lamsel. Dalam rilisnya, Zaky mengutarakan jika operasi ini dilaksanakan dalam rangka cipta kondisi mengantisipasi mobilitas masyarakat menjelang Nataru di pelabuhan ASDP Bakauheni. “Jangan sampai masyarakat berbondong-bondong tanpa tujuan yang jelas. Apalagi, mengingat Jakarta, dan Banten masih dalam kondisi zona merah Covid-19,” katanya. Lulusan Akpol tahun 2002 ini mengatakan seluruh anggota dan personil yang tergabung dalam operasi ini untuk memperhatikan masyarakat, supaya tidak melanggar protokol kesehatan. Jika ditemukan pelanggaran, Zaky meminta anggotanya memberikan teguran secara lisan. “Semua personel wajib mengingatkan apabila mendapati warga yang tidak menggunakan masker, dan berkerumun. Protokol kesehatan harus tetap kita lakukan selama situasi pandemi,” katanya. Dandim 0421/LS, Letkol Inf. Enrico S. Nugroho, S.Sos,. M.Tr (Han) juga menolak jika operasi itu dikatakan ‘sweeping’ kendaraan yang hendak mengikuti aksi 1812 di Jakarta. Lulusan Akmil tahun 2001 ini menegaskan anggota yang berjaga di pelabuhan Bakauheni hanya mengimbau masyarakat agar tidak ke ibu kota. “Karena akan berdampak pada klaster baru Covid-19. Jika masyarakat mempunyai aspirasi-aspirasi, silakan sampaikan ke polsek-polsek terdekat,” katanya. Jadi, lanjut Enrico, masyarakat yang hendak ke Jakarta diminta kembali oleh anggota yang berjaga. Namun Enrico menolak jika ada masyarakat yang tidak boleh menyeberang ke pulau Jawa karena suatu alasan. “Yang lebih pas memberi keterangan Pak Kapolres, sebagai Dansatgas. Untuk Kodim hanya atas permintaan bantuan personel kepada Polres,” katanya. (rnd)
Sumber: